Power Plant Nuclear
Oleh : Wildan Adiyasa UN
NIM : K2512071
Power plant adalah sebuah instalasi pembangkit listrik berkapasitas
besar, penggerak utamanya bisa dari berbagai jenis, bisa motor bakar,
turbin gas, aliran air yang deras, tenaga uap, reaksi nuklir semuanya
di konervsi ke energi mekanik putar yang kemudian digunakan untuk
menggerakkan generator listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir adalah stasiun pembangkit listrik
thermal dimana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih
reaktor pembangkit nuklir.
Reaktor nuklir adalah suatu tempat atau perangkat yang digunakan
untuk membuat, mengatur, dan menjaga kesinambungan reaksi
nuklir berantai pada laju yang tetap.
Reaktor daya dirancang untuk memproduksi energi listrik melalui PLTN.
Reaktor daya hanya memanfaatkan energi panas yang timbul dari reaksi
fisi, sedang kelebihan neutron dalam teras reaktor akan dibuang atau
diserap menggunakan batang kendali. Karena memanfaatkan panas hasil
fisi, maka reaktor daya dirancang berdaya thermal tinggi dari orde
ratusan hingga ribuan MW. Proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk
menghasilkan energi listrik di dalam PLTN adalah sebagai berikut :
- Bahan bakar nuklir melakukan reaksi fisi sehingga dilepaskan energi dalam bentuk panas yang sangat besar.
- Panas hasil reaksi nuklir tersebut dimanfaatkan untuk menguapkan air pendingin, bisa pendingin primer maupun sekunder bergantung pada tipe reaktor nuklir yang digunakan.
- Uap air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin sehingga dihasilkan energi gerak (kinetik).
- Energi kinetik dari turbin ini selanjutnya dipakai untuk memutar generator sehingga dihasilkan arus listrik.
Adapun komponen utama dari pembangkit listrik tenaga nuklir yaitu :
- Reaktor
- Sistem kendali
- Instrumentasi
- Bejana tekan berpendingin utama
- Pengungkung
- Sistem keselamatan
- Turbin uap
- Generator listrik
- Pompa
Sedangkan komponen dasar dari reaktor nuklir sendiri antara lain :
- Bahan bakar nuklir, berbentuk batang logam berisi bahan radioaktif yang berbentuk pelat. Sebagai contoh bahan bakar nuklir adalah uranium-235, Pu-239, U-233
- Moderator, berfungsi menyerap energi neutron
- Reflector,berfungsi memantulkan kembali neutron
- Pendingin berupa bahan gas atau logam cair untukmengurangi energi panas dalam reaktor.
- Batang kendali, berfungsi menyerap neutron untuk mengatur reaksi fisi
- Prisai, merupakan pelindung dari proses reaksi fisi yang berbahaya
Pada dasarnya prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau
PLTN sama halnya dengan Pembangkit Listrik Konvensional.
Dalam proses kerjanya, air akan diuapkan dalam suatu wadah (ketel)
dengan melalui pembakaran. Dalam pembakaran tersebut akan
menghasilkan uap yang akan dialirkan ke dalam turbin yang akan
bergerak jika terdapat tekanan uap. Dalam proses tersebut turbin akan
bergerak. Bergeraknya turbin ini berfungsi untuk menggerakkan
generator yang akan menghasilkan energi listrik. Jika dalam
Pembangkit Listrik Konvensional, bedanya yaitu bahan bakarnya dalam
menghasilkan uap panas, yaitu dengan minyak, gas, atau batubara.
Proses dari pembakaran bahan bakar tersebut akan menghasilkan gas
Karbon Dioksida atau CO2, Sulfur Dioksida SO2 dan
juga Nitrogen Dioksida atau disebut juga Nox, selain itu
pembakaran tersebut menghasilkan debu yang mengandung kadar logam
berat. Sisa-sisa pembakaran tersebut di atas akan menjadi gas emisi
ke udara dan berpotensi besar terhadap pencemaran lingkungan.
Beberapa pencemaran lingkungan tersebut yaitu hujan asam dan
pemanasan global (Global Warming).
Sedangkan untuk Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir, panas yang dipakai dihasilkan dari proses
reaksi pembelahan inti Uranium di dalam reaktor nuklir.
Sebagai bahan pemindah panas tersebut digunakanlah air yang secara
terus-menerus disirkulasikan selama proses. Bahan bakar yang
digunakan untuk pembakaran ini, yang menggunakan Uranium tersebut
tidak melepaskan partikel-partikel seperti Nox, CO2, ataupun SO2,
serta tidak mengeluarkan partikel debu yang mengandung logam berar.
Sehingga Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir adalah pembangkit yang
sangat ramah lingkungan. Di Indonesia juga berencana akan menggunakan
pembangkit listrik jenis ini.
Sumber
:
(
Diakses Minggu, 15 Maret 2015 pukul 22:19)
(
Diakses Minggu, 15 Maret 2015 pukul 22:32)
No comments:
Post a Comment