Friday, March 20, 2015

TUGAS RESUME SISTEM POWER PLANT PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BATU BARA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Pembangkit Uap
Dosen Pengampu :
Dr. Eng NUGROHO AGUNG PAMBUDI, S.Pd., M.Eng.
Disusun Oleh :
ADHI SATRIA LAKSANA
 (K2512007)

 PENDIDIKAN TEHNIK MESIN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2014 / 2015

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BATU BARA
https://tapakpakulangit.files.wordpress.com/2009/11/siklus-pltu-lengkap.jpg
  1. Pertama-tama air laut dimasukan ke desalination plant kemudian diteruskan ke raw water tank dan dilanjutkan ke demineralized tank. Pada tahap bertujuan untuk menghasilkan  Air Demin (Demineralized), yakni air yang mempunyai kadar conductivity (kemampuan untuk menghantarkan listrik) sebesar 0.2 us (mikro siemen). Sebagai perbandingan air mineral yang kita minum sehari-hari mempunyai kadar conductivity sekitar 100 – 200 us
  2. Dari Demineralized tank, air dipompa Condenser kemudian dialirkan menuju Condensate Pump untuk kemudian dipompakan menuju LP Heater (Low Pressure Heater) yang berfungsinya untuk menghangatkan tahap pertama. Selanjutnya air mengalir masuk ke Deaerator.
  3. Di dearator air akan mengalami proses pelepasan ion-ion mineral yang masih tersisa di air dan tidak diperlukan seperti Oksigen dan lainnya. Bisa pula dikatakan deaerator memiliki fungsi untuk menghilangkan buble/balon yang biasa terdapat pada permukaan air. Agar proses pelepasan ini berlangsung sempurna, suhu air harus memenuhi suhu yang disyaratkan.
  4. Dari dearator, air langsung dipompakan oleh Boiler Feed Pump/BFP (Pompa air pengisi) menuju Boiler atau tempat “memasak” air. Air yang dipompakan ini adalah air yang bertekanan tinggi, karena itu syarat agar uap yang dihasilkan juga bertekanan tinggi. Karena itulah konstruksi PLTU membuat dearator berada di lantai atas dan BFP berada di lantai dasar. Karena dengan meluncurnya air dari ketinggian membuat air menjadi bertekanan tinggi.
  5. Sebelum masuk ke Boiler untuk “direbus”, lagi-lagi air mengalami beberapa proses pemanasan di HP Heater (High Pressure Heater). Setelah itu barulah air masuk boiler yang letaknya berada dilantai atas.
  6. Didalam Boiler inilah terjadi proses memasak air untuk menghasilkan uap. Proses ini memerlukan api yang pada umumnya menggunakan batubara sebagai bahan dasar pembakaran dengan dibantu oleh udara dari FD Fan (Force Draft Fan)Dalam perjalananya menuju boiler, udara tersebut dinaikkan suhunya olehair heater (pemanas udara) agar proses pembakaran bisa terjadi di boiler. dan pelumas yang berasal dari Fuel Oil tankdipompakan kedalam boiler melalui Fuel oil Pump.
  7. Batu bara dari rumah penampungan dikirim untukdihancurkan di coal crusher dan diteruskan oleh coal conveyor ke coal bunker masuk ke pulverizer untuk digunakan sebagai bahan bakar (pemanas) di boiler. Setelah proses pembakaran akan terbentuk 2 jenis debu (ash) pertama adalah buttom ash yang jatuh ke bawah furnance. Berupa material padat dan masih panas. Yang kedua adalah dry ash yang ikut dalam exhaust system menuju chymney. Dry ash akan ditangkap dan di kumpulkan melalui elektrostatic precipitator. Ash harus di buang ke tempat pembuangan khusus.
  8. Kembali ke siklus air. Setelah terjadi pembakaran, air mulai berubah wujud menjadi uap. Namun uap hasil pembakaran ini belum layak untuk memutar turbin, karena masih berupa uap jenuh atau uap yang masih mengandung kadar air. Kadar air ini berbahaya bagi turbin, karena dengan putaran hingga 3000 rpm, setitik air sanggup untuk membuat sudu-sudu turbin menjadi terkikis.
  9. Untuk menghilangkan kadar air itu, uap jenuh tersebut di keringkan di super heater sehingga uap yang dihasilkan menjadi uap kering. Uap kering ini yang digunakan untuk memutar turbin.
  10. Ketika Turbin berhasil berputar berputar maka secara otomastis generator akan berputar, karena antara turbin dan generator berada pada satu poros. Generator inilah yang menghasilkan energi listrik.
  11. Uap kering yang digunakan untuk memutar turbin akan turun kembali ke lantai dasar. Uap tersebut mengalami proses kondensasi didalam kondensor sehingga pada akhirnya berubah wujud kembali menjadi air dan masuk kedalam Condenser.
Siklus PLTU ini adalah siklus tertutup (close cycle) yang idealnya tidak memerlukan lagi air jika memang kondisinya sudah mencukupi. Tetapi kenyataannya masih diperlukan banyak air penambah setiap hari. Hal ini mengindikasikan banyak sekali kebocoran di pipa-pipa saluran air maupun uap di dalam sebuah PLTU.
Untuk menjaga siklus tetap berjalan, maka untuk menutupi kekurangan air dalam siklus akibat kebocoran, hotwell selalu ditambah air sesuai kebutuhannya dari air yang berasal dari demineralized tank.
Daftar pustaka




No comments:

Post a Comment