TUGAS
RESUME SISTEM POWER PLANT PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BATU BARA
Disusun Untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Sistem Pembangkit Uap
Dosen Pengampu :
Dr. Eng NUGROHO AGUNG
PAMBUDI, S.Pd., M.Eng.
Disusun Oleh :
ADHI
SATRIA LAKSANA
(K2512007)
PENDIDIKAN TEHNIK MESIN
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET
2014
/ 2015
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BATU BARA
- Pertama-tama air laut
dimasukan ke desalination plant kemudian diteruskan ke raw water tank dan
dilanjutkan ke demineralized tank. Pada tahap bertujuan untuk menghasilkan
Air Demin (Demineralized), yakni air yang
mempunyai kadar conductivity (kemampuan untuk menghantarkan listrik)
sebesar 0.2 us (mikro siemen). Sebagai perbandingan air mineral yang kita
minum sehari-hari mempunyai kadar conductivity sekitar 100 – 200 us
- Dari Demineralized tank, air
dipompa Condenser kemudian dialirkan menuju Condensate Pump untuk
kemudian dipompakan menuju LP Heater (Low Pressure Heater) yang
berfungsinya untuk menghangatkan tahap pertama. Selanjutnya air mengalir
masuk ke Deaerator.
- Di dearator air akan mengalami
proses pelepasan ion-ion mineral yang masih tersisa di air dan tidak
diperlukan seperti Oksigen dan lainnya. Bisa pula dikatakan deaerator
memiliki fungsi untuk menghilangkan buble/balon yang biasa terdapat pada
permukaan air. Agar proses pelepasan ini berlangsung sempurna, suhu air
harus memenuhi suhu yang disyaratkan.
- Dari dearator, air langsung
dipompakan oleh Boiler Feed Pump/BFP (Pompa air
pengisi) menuju Boiler atau tempat “memasak” air. Air yang dipompakan ini
adalah air yang bertekanan tinggi, karena itu syarat agar uap yang
dihasilkan juga bertekanan tinggi. Karena itulah konstruksi PLTU membuat
dearator berada di lantai atas dan BFP berada di lantai dasar. Karena
dengan meluncurnya air dari ketinggian membuat air menjadi bertekanan
tinggi.
- Sebelum masuk ke Boiler untuk
“direbus”, lagi-lagi air mengalami beberapa proses pemanasan di HP Heater
(High Pressure Heater). Setelah itu barulah air masuk boiler yang
letaknya berada dilantai atas.
- Didalam Boiler inilah terjadi
proses memasak air untuk menghasilkan uap. Proses ini memerlukan api yang
pada umumnya menggunakan batubara sebagai bahan dasar pembakaran dengan
dibantu oleh udara dari FD Fan (Force Draft Fan)Dalam perjalananya
menuju boiler, udara tersebut dinaikkan suhunya olehair heater (pemanas
udara) agar proses pembakaran bisa terjadi di boiler. dan pelumas yang
berasal dari Fuel Oil tankdipompakan kedalam boiler melalui Fuel oil Pump.
- Batu bara dari rumah
penampungan dikirim untukdihancurkan di coal crusher dan diteruskan oleh
coal conveyor ke coal bunker masuk ke pulverizer untuk digunakan sebagai
bahan bakar (pemanas) di boiler. Setelah proses pembakaran akan terbentuk
2 jenis debu (ash) pertama adalah buttom ash yang jatuh ke bawah furnance.
Berupa material padat dan masih panas. Yang kedua adalah dry ash yang ikut
dalam exhaust system menuju chymney. Dry ash akan ditangkap dan di
kumpulkan melalui elektrostatic precipitator. Ash harus di buang ke tempat
pembuangan khusus.
- Kembali ke siklus air. Setelah
terjadi pembakaran, air mulai berubah wujud menjadi uap. Namun uap hasil
pembakaran ini belum layak untuk memutar turbin, karena masih berupa uap
jenuh atau uap yang masih mengandung kadar air. Kadar air ini berbahaya
bagi turbin, karena dengan putaran hingga 3000 rpm, setitik air sanggup
untuk membuat sudu-sudu turbin menjadi terkikis.
- Untuk menghilangkan kadar air
itu, uap jenuh tersebut di keringkan di super heater sehingga uap yang
dihasilkan menjadi uap kering. Uap kering ini yang digunakan untuk memutar
turbin.
- Ketika Turbin berhasil
berputar berputar maka secara otomastis generator akan berputar, karena
antara turbin dan generator berada pada satu poros. Generator inilah yang
menghasilkan energi listrik.
- Uap kering yang digunakan
untuk memutar turbin akan turun kembali ke lantai dasar. Uap tersebut mengalami
proses kondensasi didalam kondensor sehingga pada akhirnya berubah wujud
kembali menjadi air dan masuk kedalam Condenser.
Siklus
PLTU ini adalah siklus tertutup (close cycle) yang idealnya tidak memerlukan
lagi air jika memang kondisinya sudah mencukupi. Tetapi kenyataannya masih
diperlukan banyak air penambah setiap hari. Hal ini mengindikasikan banyak
sekali kebocoran di pipa-pipa saluran air maupun uap di dalam sebuah PLTU.
Untuk
menjaga siklus tetap berjalan, maka untuk menutupi kekurangan air dalam siklus
akibat kebocoran, hotwell selalu ditambah air sesuai kebutuhannya dari air yang
berasal dari demineralized tank.
Daftar pustaka
https://tapakpakulangit.wordpress.com/2009/11/19/siklus-pltu-pembangkit-listrik-tenaga-uap/
Diakses pada tanggal 16 Maret 2015
https://m3hoiz.wordpress.com/2010/07/04/mengenal-pltu-1/Diakses
pada tanggal 16 Maret 2015
No comments:
Post a Comment