Friday, March 13, 2015

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BIOMASSA (K2512055)



Oleh :
RANI FIDIYANA K2512055

  1. Pengertian Biomassa
Dewasa ini kebutuhan akan energi semakin meningkat, hal ini seiring dengan terus meningkatnya kebutuhan manusia. Saat ini, sumber-sumber utama energi masih sangat bergantung pada energi fosil yang merupakan sumber energi tak terbarukan dan tidak ramah lingkungan karena mengeluarkan emisi gas karbon yang dapat memicu efek rumah kaca. Oleh karena itu, pengembangan pengganti energi fosil perlu dilakukan. Tentunya dengan mempertimbangkan keefektifan dan juga dampaknya terhadap lingkungan.
Energi terbarukan yaitu energi yang berasal bukan dari energi fosil, yang dapat diperbaharui dan bila dikelola dengan baik maka tidak akan habis. Salah satu energi terbarukan adalah biomassa.
Biomassa merupakan energi yang bersumber dari bahan-bahan alami seperti kayu, limbah pertanian, perkebunan, hutan, komponen organik dari industri dan rumah tangga serta kotoran hewan dan manusia. Biomassa dikenal sebagai zero CO2 emission, dengan kata lain tidak menyebabkan akumulasi CO2 di atmosfer.
Indonesia sebagai negara agraris mempunyai potensi energi biomassa yang cukup besar. Diperkirakan potensi seluruh energi biomassa setara dengan 49,8 GW. Namun dari potensi energi biomassa yang dimiliki, pemanfaatannya baru mencapai sebagian kecilnya saja.

  1. Siklus Pada Pembangkit Tenaga Biomassa
Pembangkit listrik tenaga biomassa di sini tetap masih menggunakan air. Air yang digunakan dalam siklus ini disebut air demin, yakni air yang mempunyai kadar conductivity (Kemampuan untuk menghantarkan listrik) sebesar 0.2 us (mikro siemen). Sebagai perbandingan air mineral yang kita minum sehari-hari mempunyai kadar conductivity Sekitar 100 – 200 us. Untuk mendapatkan air demin ini, setiap sistem biasanya dilengkapi dengan Desalination Plant dan Demineralization Plant yang berfungsi untuk memproduksi air demin ini. Tapi disini tidak dibahas tentang Desalination Plant maupun Demineralization Plant. Jika kita melihat proses memasak air, maka secara sederhana itulah bagaimana siklus pada pembangkit tenaga biomassa ini. Air dimasak hingga menguap dan uap ini lah yang digunakan untuk memutar turbin dan generator yang nantinya akan menghasilkan energi listrik.
  1. Pertama-tama air demin ini berada di sebuah tempat bernama Hotwell.
  2. Dari Hotwell, air mengalir menuju Condensate Pump untuk kemudian dipompakan menuju dearator.
Lokasi hotwell dan condensate pump terletak di lantai paling dasar dari pembangkit atau biasa disebut Ground Floor. Sedangkan letak dearator yang akan dituju oleh si air ini berada di lantai atas (tetapi bukan yang paling atas).
  1. Di dearator air akan mengalami proses pelepasan ion-ion mineral yang masih tersisa di air dan tidak diperlukan seperti Oksigen dan lainnya.
Agar proses pelepasan ini berlangsung sempurna, suhu air harus memenuhi suhu yang disyaratkan. Oleh karena itulah selama perjalanan menuju Dearator, air mengalamai beberapa proses pemanasan oleh peralatan yang disebut LP (Low Pressure) Heater.
  1. Dari dearator, air turun kembali ke Ground Floor.
  2. Sesampainya di Ground Floor, air langsung dipompakan oleh Boiler Feed Pump / BFP (Pompa air pengisi) menuju Boiler atau tempat “memasak” air.
Bisa dibayangkan Boiler ini seperti panci, tetapi panci berukuran raksasa. Air yang dipompakan ini adalah air yang bertekanan tinggi, karena itu syarat agar uap yang dihasilkan juga bertekanan tinggi. Karena itulah pada sistem ini dearator dibuat berada di lantai atas dan BFP berada di lantai dasar. Karena dengan meluncurnya air dari ketinggian membuat air menjadi bertekanan tinggi. Sebelum masuk boiler air mengalami beberapa proses pemanasan di HP (High Pressure) Heater.
  1. Setelah itu barulah air masuk boiler yang letaknya berada di lantai atas.
Di Boiler inilah terjadi proses memasak air agar menjadi uap. Untuk memasak air diperlukan api. Dan untuk membuat api diperlukan udara panas dan bahan bakar. Bahan bakar di sini tentu saja menggunakan biomassa yang berasal dari bahan-bahan alami seperti kayu, limbah pertanian, perkebunan, hutan, komponen organik dari industri dan rumah tangga serta kotoran hewan dan manusia.Sedangkan udara di produksi oleh Force Draft Fan (FD Fan). FD Fan mengambil udara luar untuk membantu proses pembakaran di boiler. Dalam perjalananya menuju boiler, udara tersebut dinaikkan suhunya oleh air heater (pemanas udara) agar proses pembakaran bisa terjadi di boiler.
  1. Setelah terjadi pembakaran, air mulai berubah wujud menjadi uap.
Namun uap hasil pembakaran ini belum layak untuk memutar turbin, karena masih berupa uap jenuh atau uap yang masih mengandung kadar air. Kadar air ini berbahaya bagi turbin, karena dengan putaran hingga 3000 rpm, setitik air sanggup untuk membuat sudut-sudut turbin menjadi terkikis.
  1. Untuk menghilangkan kadar air itu, uap jenuh tersebut di keringkan di super heater sehingga uap yang dihasilkan menjadi uap kering.
  2. Uap kering ini yang digunakan untuk memutar turbin.
  3. Turbin berputar, otomastis generator akan berputar, karena berada pada satu poros.
  4. Generator inilah yang menghasilkan energi listrik. Pada generator terdapat medan magnet raksasa. Perputaran generator menghasilkan beda potensial pada magnet tersebut. Beda potensial inilah cikal bakal energi listrik. Energi listrik itu dikirimkan ke trafo untuk dirubah tegangannya dan kemudian disalurkan melalui saluran transmisi PLN.
  5. Uap kering yang digunakan untuk memutar turbin akan turun kembali ke lantai dasar. Uap tersebut mengalami proses kondensasi didalam kondensor sehingga pada akhirnya berubah wujud kembali menjadi air dan masuk kedalam hotwell.

  1. Kegunaan Lain Dari Biomassa
Tidak seperti sumber daya energi terbarukan lainnya, biomassa dapat dikonversi langsung menjadi bahan bakar cair untuk kebutuhan transportasi. Dua bahan bakar bio yang paling umum adalah ethanol dan biodiesel. Ethanol merupakan alkohol yang dibuat dengan fermentasi biomassa dengan kandungan hidrokarbon yang tinggi seperti jagung melalui proses yang sama untuk membuat bir. Ethanol paling sering digunakan sebagai additif bahan bakar untuk mengurangi emisi CO dan asap lainnya dari kendaraan. Biodiesel merupakan ester yang dibuat dengan menggunakan minyak tanaman, lemak binatang, ganggang, atau bahkan minyak goreng bekas. Biodiesel dapat digunakan sebagai additif diesel untuk mengurangi emisi kendaraan atau dalam bentuk murninya sebagai bahan bakar kendaraan.

  1. Keuntungan pembangkit listrik tenaga biomassa
  1. Biomassa merupakan energi terbarukan.
  2. Biomassa dikenal sebagai zero CO2 emission, dengan kata lain tidak menyebabkan akumulasi CO2 di atmosfer.
  3. Biomassa merupakan energi yang ramah lingkungan.

  1. Kekurangan pembangkit listrik tenaga biomassa
  1. Memerlukan tempat yang luas dalam pengoperasiannya, karena mengingat jumlah biomassa yang diperlukan dan juga tempat penyimpanannya.
  2. Memerlukan boiler yang lebih besar dibanding dengan tenaga lainnya, yang tentunya juga memakan biaya yang lebih besar pula dalam pembuatan boiler.

Daftar Pustaka
(diakses tanggal 13 Maret 2015)
http://dapoerlistrik.yolasite.com/about.php (diakses tanggal 13 Maret 2015)






No comments:

Post a Comment