Friday, March 13, 2015

Power Plant Nuclear (K2512067)

Oleh
Satrio Khabib S. (K2512067)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir adalah stasiun pembangkit listrik thermal dimana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor pembangkit nuklir.
Komponen utama dari pembangkit listrik tenaga nuklir yaitu :
  1. Reaktor
  2. Sistem kendali
  3. Instrumentasi
  4. Bejana tekan berpendingin utama
  5. Pengungkung
  6. Sistem keselamatan
  7. Turbin uap
  8. Generator listrik
  9. Pompa
Komponen dasar dari reaktor nuklir antara lain :
  1. Bahan bakar nuklir, berbentuk batang logam berisi bahan radioaktif yang berbentuk pelat. Sebagai contoh bahan bakar nuklir adalah uranium-235, Pu-239, U-233
  2. Moderator, berfungsi menyerap energi neutron
  3. Reflector,berfungsi memantulkan kembali neutron
  4. Pendingin berupa bahan gas atau logam cair untukmengurangi energi panas dalam reaktor.
  5. Batang kendali, berfungsi menyerap neutron untuk mengatur reaksi fisi
  6. Prisai, merupakan pelindung dari proses reaksi fisi yang berbahaya
Pada dasarnya prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN sama halnya dengan Pembangkit Listrik Konvensional. Dalam proses kerjanya, air akan diuapkan dalam suatu wadah (ketel) dengan melalui pembakaran. Dalam pembakaran tersebut akan menghasilkan uap yang akan dialirkan ke dalam turbin yang akan bergerak jika terdapat tekanan uap. Dalam proses tersebut turbin akan bergerak. Bergeraknya turbin ini berfungsi untuk menggerakkan generator yang akan menghasilkan energi listrik. Jika dalam Pembangkit Listrik Konvensional, bedanya yaitu bahan bakarnya dalam menghasilkan uap panas, yaitu dengan minyak, gas, atau batubara.
Proses dari pembakaran bahan bakar tersebut akan menghasilkan gas Karbon Dioksida atau CO2, Sulfur Dioksida SO2 dan juga Nitrogen Dioksida atau disebut juga Nox, selain itu pembakaran tersebut menghasilkan debu yang mengandung kadar logam berat. Sisa-sisa pembakaran tersebut di atas akan menjadi gas emisi ke udara dan berpotensi besar terhadap pencemaran lingkungan. Beberapa pencemaran lingkungan tersebut yaitu hujan asam dan pemanasan global (Global Warming).
Sedangkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, panas yang dipakai dihasilkan dari proses reaksi pembelahan inti Uranium di dalam reaktor nuklir. Sebagai bahan pemindah panas tersebut digunakanlah air yang secara terus-menerus disirkulasikan selama proses. Bahan bakar yang digunakan untuk pembakaran ini, yang menggunakan Uranium tersebut tidak melepaskan partikel-partikel seperti Nox, CO2, ataupun SO2, serta tidak mengeluarkan partikel debu yang mengandung logam berar. Sehingga Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir adalah pembangkit yang sangat ramah lingkungan. Di Indonesia juga berencana akan menggunakan pembangkit listrik jenis ini.

( Diakses pada Sabtu, 14 Maret 2015 pukul 11:33)
( Diakses pada Sabtu, 14 Maret 2015 pukul 11:57)






No comments:

Post a Comment