Oleh
Satrio
Khabib S. (K2512067)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir adalah stasiun pembangkit listrik
thermal dimana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih
reaktor pembangkit nuklir.
Komponen utama dari pembangkit listrik tenaga nuklir yaitu :
- Reaktor
- Sistem kendali
- Instrumentasi
- Bejana tekan berpendingin utama
- Pengungkung
- Sistem keselamatan
- Turbin uap
- Generator listrik
- Pompa
Komponen dasar dari reaktor nuklir antara lain :
- Bahan bakar nuklir, berbentuk batang logam berisi bahan radioaktif yang berbentuk pelat. Sebagai contoh bahan bakar nuklir adalah uranium-235, Pu-239, U-233
- Moderator, berfungsi menyerap energi neutron
- Reflector,berfungsi memantulkan kembali neutron
- Pendingin berupa bahan gas atau logam cair untukmengurangi energi panas dalam reaktor.
- Batang kendali, berfungsi menyerap neutron untuk mengatur reaksi fisi
- Prisai, merupakan pelindung dari proses reaksi fisi yang berbahaya
Pada
dasarnya prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN
sama halnya dengan Pembangkit Listrik Konvensional. Dalam
proses kerjanya, air akan diuapkan dalam suatu wadah (ketel) dengan
melalui pembakaran. Dalam pembakaran tersebut akan menghasilkan uap
yang akan dialirkan ke dalam turbin yang akan bergerak jika terdapat
tekanan uap. Dalam proses tersebut turbin akan bergerak. Bergeraknya
turbin ini berfungsi untuk menggerakkan generator yang akan
menghasilkan energi listrik. Jika dalam Pembangkit Listrik
Konvensional, bedanya yaitu bahan bakarnya dalam menghasilkan uap
panas, yaitu dengan minyak, gas, atau batubara.
Proses
dari pembakaran bahan bakar tersebut akan menghasilkan gas Karbon
Dioksida atau CO2, Sulfur Dioksida SO2 dan juga
Nitrogen Dioksida atau disebut juga Nox, selain itu
pembakaran tersebut menghasilkan debu yang mengandung kadar logam
berat. Sisa-sisa pembakaran tersebut di atas akan menjadi gas emisi
ke udara dan berpotensi besar terhadap pencemaran lingkungan.
Beberapa pencemaran lingkungan tersebut yaitu hujan asam dan
pemanasan global (Global Warming).
Sedangkan
untuk Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir, panas yang dipakai dihasilkan dari proses reaksi
pembelahan inti Uranium di dalam reaktor nuklir. Sebagai
bahan pemindah panas tersebut digunakanlah air yang secara
terus-menerus disirkulasikan selama proses. Bahan bakar yang
digunakan untuk pembakaran ini, yang menggunakan Uranium tersebut
tidak melepaskan partikel-partikel seperti Nox, CO2, ataupun SO2,
serta tidak mengeluarkan partikel debu yang mengandung logam berar.
Sehingga Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir adalah pembangkit yang
sangat ramah lingkungan. Di Indonesia juga berencana akan menggunakan
pembangkit listrik jenis ini.
(
Diakses pada Sabtu, 14 Maret 2015 pukul 11:33)
( Diakses pada Sabtu, 14 Maret 2015 pukul 11:57)
No comments:
Post a Comment