Thursday, March 26, 2015

DASAR BOILER



FAJAR RIZKI SAPUTRA
(K2513021)

Pada dasarnya boiler merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk menghasilkan steam (uap air yang memiliki temperature tinggi) yang nantinya dapat digunakan untuk proses tertentu. Air di dalam boiler ini dipanaskan oleh panas dari hasil pembakaran bahan bakar sehingga terjadi perpindahan panas dari sumber panas tersebut ke air yang mengakibatkan air tersebut menjadi panas dan akan berubah wujud menjadi uap. Pada boiler terdapat beberapa komponen utama, antara lain:
1.        Ruang Pembakaran (Furnace)
Furnace adalah komponen boiler yang berfungsi sebagai penerima panas bahan bakar untuk pembakaran. Di sekeliling dinding ruang pembakaran terdapat pipa-pipa boiler yang akan menerima panas dari bahan bakar.
2.        Drum
Drum adalah komponen boiler yang berfungsi untuk menampung air yang akan dipanaskan dan untuk menampung uap air yang akan dialirkan ke superheater.
3.        Evaporator
Evaporator adalah komponen boiler yang berfungsi untuk mengubah air menjadi uap jenuh.
4.        Pemanas Lanjut (Super Heater)
Super heater adalah komponen boiler yang berfungsi sebagai pemanas uap, dari uap jenuh menjadi uap kering.
5.        Desuperheater
Desuperheater adalah komponen boiler yang berfungsi untuk menurunkan temperatur uap yang akan masuk ke dalam turbin agar sesuai dengan standar yang diizinkan pada turbin.
6.        Condenser
Condenser adalah komponen yang berfungsi untuk mengubah uap kembali menjadi air dan nantinya akan dialirkan ke dalam boiler untuk dipanaskan menjadi uap sehingga akan terjadi suatu siklus.
Prinsip kerja pada boiler yakni awalnya bahan bakar masuk ke dalam ruang pembakaran yang nantinya akan digunakan untuk proses pemanasan air. Air yang sebelumnya telah dimurnikan dipompa masuk ke dalam drum yang kemudian dialirkan melalui pipa-pipa boiler dan dipanaskan sehingga akan berubah menjadi uap jenuh yang bertekanan tinggi melalui evaporator. Uap jenuh yang dihasilkan dari evaporator masih memiliki kadar air yang tinggi, maka kadar air harus dihilangkan terlebih dahulu melalui superheater sehingga akan berubah menjadi uap kering. Karena temperatur pada uap kering tersebut cukup tinggi padahal pada setiap turbin memiliki standar temperatur yang diperbolehkan untuk memutar sudu, maka melalui desuperheater temperatur uap kering diturunkan sesuai batas maksimal, hal ini bertujuan agar turbin dapat bekerja secara optimal sesuai dengan desain yang telah dibuat dan agar turbin tidak mudah mengalami kerusakan.
Setelah dari desuperheater, uap kering tersebut dialirakan ke turbin untuk mendorong sudu-sudu turbin sehingga poros turbin dapat berputar. Setelah digunakan untuk memutar turbin, maka uap jenuh akan turun kembali ke lantai dasar dan mengalir ke condenser. Condenser akan mendinginkan uap jenuh dengan menggunakan air pendingin (biasanya air laut atau air sungai) yang dialirkan melalui pipa-pipa di dalam condenser, sehingga yang sebelumnya masih berwujud uap jenuh maka akan kembali menjadi air, dan air tersebut dapat disirkulasikan kembali ke boiler untuk dipanaskan menjadi uap kembali dan digunakan untuk memutar turbin.



No comments:

Post a Comment