SISTEM
PEMBANGKIT UAP
Resume
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Oleh
:
Adam
Prasetyo W
K2512005
Resume
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir atau yang lebih dikenal dengan singkatan PLTN,
sudah digunakan teknologinya lebih dari 50 tahun yang lalu.
Keunggulan PLTN adalah tidak menghasilkan emisi gas CO2 sama sekali.
Selain itu PLTN juga mampu menghasilkan daya stabil yang jauh lebih
besar jika dibandingkan dengan pembangkit listrik lainnya. Perlu
diketahui juga bahwa bahan bakar uranium yang sudah habis dipakai
dapat didaur ulang kembali menghasilkan bahan bakar baru untuk
teknologi di masa depan.
Prinsip
Kerja PLTN
Prinsip
kerja PLTN hampir mirip dengan cara kerja pembangkit listrik tenaga
uap (PLTU) berbahan bakar fosil lainnya. Jika PLTU menggunakan boiler
untuk menghasilkan energi panasnya, PLTN menggantinya dengan
menggunakan reaktor nuklir.
Seperti
terlihat pada gambar 1, PLTU menggunakan bahan bakar batubara, minyak
bumi, gas alam dan sebagainya untuk menghasilkan panas dengan cara
dibakar, kemudia panas yang dihasilkan digunakan untuk memanaskan air
di dalam boiler sehingga menghasilkan uap air, uap air yang didapat
digunakan untuk memutar turbin uap, dari sini generator dapat
menghasilkan listrik karena ikut berputar seporos dengan turbin uap.
PLTN
juga memiliki prinsip kerja yang sama yaitu di dalam reaktor terjadi
reaksi fisi bahan bakar uranium sehingga menghasilkan energi panas,
kemudian air di dalam reaktor dididihkan, energi kinetik uap air yang
didapat digunakan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan listrik
untuk diteruskan ke jaringan transmisi.
Gambar
1 Perbandingan
PLTN dan PLTU
STRUKTUR
ATOM URANIUM DAN REAKSI FISI
Agar
dapat lebih mudah memahami bagaimana terjadinya reaksi fisi didalam
reaktor PLTN, pada sub-bab ini akan disampaikan tentang bagaimana
strutur atom didalam uranium dan apakah itu reaksi fisi.
Strukut
Atom Uranium
Sejatinya
segala unsur yang terdapat di alam terbentuk dari kumpulan atom-atom.
Ada 92 jenis atom yang telah didefinisikan hingga saat ini. Inti dari
suatu atom terdiri atas proton yang bernilai positip dan neutron yang
bersifat netral. Disekitar intinya terdapat elektron yang
mengelilingi, biasanya berjumlah sama dengan proton dan terikat
dengan gaya elektromagnetiknya. Jumlah proton pada atom menjadi
ciri khas suatu jenis atom dan lebih dikenal dengan sebutan nomer
atom, yang menentukan unsur kimia atom tersebut.
Unsur
uranium memiliki jumlah proton 92 buah atau dengan kata lain nomer
atom Uranium adalah 92. Namun di alam, terdapat 3 jenis unsur yang
memiliki jumlah proton 92 buah, masing-masing memiliki jumlah neutron
sebanyak 142, 143, dan 148 buah. Unsur yang memiliki 143 buah neutron
ini disebut dengan Uranium-235, sedangkan yang memiliki 148 buah
neutron disebut dengan Uranium-238. Suatu unsur yang memiliki nomer
atom sama namun jumlah neutron yang berbeda biasa disebut dengan
isotop. Gambar berikut adalah struktur dari atom Uranium dan tabel
yang menjelaskan tentang isotopnya.
Uranium
yang terdapat di alam bebas sebagian besar adalah Uranium yang sulit
bereaksi, yaitu Uranium-238. Hanya 0,7 persen saja Uranium yang
mengandung isotop Uranium-235. Sedangkan bahan bakar Uranium yang
digunakan di PLTN adalah Uranium yang kandungan Uranium-235 nya sudah
ditingkatkan menjadi 3-5 %.
Gambar
2 Struktur
atom Uranium
Reaksi
Fisi Uranium
Perlu
diketahui bahwa reaksi fisi bisa terjadi disetiap inti atom dari
suatu unsur tanpa terkecuali. Namun reaksi fisi yang paling mudah
terjadi adalah reaksi pada inti atom Uranium. Uranium pun sama
halnya, yang paling mudah terjadi reaksi adalah Uranium-235,
sedangkan Uranium-238 memerlukan energi yang lebih besar agar
dapat terjadi reaksi fisi ini.
Reaksi
fisi terjadi saat neutron menumbuk Uranium-235 dan saat itu pula atom
Uranium akan terbagi menjadi 2 buah atom Kr dan Br. Saat terjadi
reaksi fisi juga akan dihasilkan energi panas yang sangat besar.
Dalam aplikasinya di PLTN, energi hasil reaksi fisi ini dijadikan
sumber panas untuk menghasilkan uap air. Uap air yang dihasilkan
digunakan untuk memutar turbin dan membuat generator menghasilkan
listrik.
Pada
saat Uranium-235 ditumbuk oleh neutron, akan muncul juga 2-3 neutron
baru. Kemudian neutron ini akan menumbuk lagi Uranium-235 lainnya dan
muncul lagi 2-3 neutron baru lagi. Reaksi seperti ini akan terjadi
terus menerus secara perlahan di dalam reaktor nuklir.
Neutron
yang terjadi akibat reaksi fisi sebenarnya bergerak terlalu cepat,
sehingga untuk menghasilkan reaksi fisi yang terjadi secara berantai
kecepatan neutron ini harus diredam dengan menggunakan suatu media
khusus. Ada berbagai macam media yang digunakan sampai saat ini
antara lain air ringan/tawar, air berat, atau pun grafit.
Secara umum kebanyakan teknologi PLTN di dunia menggunakan air ringan
(Light Water Reactor, LWR).
Perlu
diperhatikan disini bahwa di dalam reaktor nuklir, bahan bakar
Uranium yang digunakan dijaga agar tidak sampai terbakar atau
mengeluarkan api. Sebisa mungkin posisi bahan bakarnya diatur
sedemikian hingga agar nantinya hasil reaksi fisi ini masih bisa
diolah kembali untuk dijadikan bahan bakar baru untuk digunakan pada
teknologi PLTN di masa yang akan datang.
Gambar
3 Proses
terjadinya reaksi fisi
Besarnya
Energi Reaksi Fisi
Gambar
4 berikut ini adalah data tentang jumlah bahan bakar yang diperlukan
dalam 1 tahun untuk masing-masing pembangkit listrik berkapasitas
1000 MW. Disini terlihat bahwa untuk 1 gram bahan bakar Uranium dapat
menghasilkan energi listrik yang setara dengan 3 ton bahan bakar
batubara, atau 2000 liter minyak bumi. Oleh karena energi yang
dihasilkan Uranium sangat besar, bahan bakar PLTN juga dapat
menghemat biaya di pengakutan dan penyimpanan bahan bakar pembangkit
listrik
Gambar
4 Banyaknya
bahan bakar yang diperlukan dalam 1 tahun untuk masing-masing
pembangkit listrik berkapasitas 1000 MW
No comments:
Post a Comment