Friday, March 20, 2015

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN) K2512001

Nama : Abdul Alim
NIM : K2512001
Prodi/ Smt : PTM / 6
Makul : Sistem Pembangkit Uap



PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN)
1. APA ITU PLTN?
Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) merupakan salah satu pembangkit tenaga listrik yang tanpa menggunakan sumber daya alam fosil seperti batu bara, gas, minyak bumi sehingga akan lebih efektiv dengan penghematan bahan bakar fosil itu. Tapi, perlu di perhatikan juga bahwa dalam pembangkit listrik tenaga nuklir ini dampak radiasinya sangat berbahaya jadi perlu di jaga dengan benar prosesnya maka dari itu pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) ini perlu diberi pelapisan dampaknya lebih dari pembangkit listrik lainnya. Pembangkit listrik teaga nuklir (PLTN) dibuat dari uranium. Uranium merupakan unsur radioaktif.
Sedangkan pengertian uranium dan cara kerjanya menurut Organisasi Nuklir Dunia atau World Nuclear Assosiation yang dapat dilihat di www.world-nuclear.org sebagai berikut :
  • Uranium adalah logam yang sangat berat yang dapat digunakan sebagai sumber berlimpah energi terkonsentrasi.
  • Uranium terjadi pada sebagian besar batu di konsentrasi 2 sampai 4 bagian per juta dan adalah sebagai umum dalam kerak bumi sebagai timah, tungsten dan molybdenum.
  • Uranium terjadi dalam air laut, dan dapat pulih dari lautan.
  • Uranium ditemukan pada tahun 1789 oleh Martin Klaproth, seorang kimiawan Jerman, dalam mineral yang disebut bijih-bijih uranium. Hal ini dinamakan planet Uranus, yang telah ditemukan delapan tahun sebelumnya.
  • Uranium rupanya dibentuk pada supernova sekitar 6,6 miliar tahun yang lalu. Meskipun tidak umum di tata surya, hari ini peluruhan radioaktif yang lambat menyediakan sumber utama panas di dalam bumi, menyebabkan konveksi dan pergeseran benua.
  • Kepadatan tinggi uranium berarti bahwa ia juga menemukan menggunakan dalam keels dari yacht dan sebagai counterweight untuk kontrol permukaan pesawat, serta untuk perisai radiasi.
  • Uranium memiliki titik lebur adalah 1.132 ° C. Simbol kimia untuk uranium adalah U.
Pemanfaatan nuklir untuk pembangkit listrik ini telah di lakukan oleh Negara – Negara maju seperti jepang, amerika serikat, korea, dll. Pada dasarnya pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) sangat diperlukan di Indonesia dengan tingkat kebutuhan listrik di Indonesia yang sangat tinggi sedangkan pembangkit listrik di Indonesia sebagian besar di suplai oleh pembangkit listrik yang masih menggunakan bahan bakar fosil jadi sangat perlu pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir ini (PLTN).
Dalam ilmu kimia dikenal dua reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi nuklir. Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya, dan menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi elektromagnetik. Reaksi fusi juga menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan gamma yang sagat berbahaya bagi manusia.
2. PRINSIP KERJA dan PROSES KERJA PLTN.
Prinsip kerja pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pada dasarnya sama dengan pembangkit listrik dengan bahan bakar fosil lainnya seperti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yaitu memanfaatkan panas yang di hasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil untuk memanaskan air di dalam boiler sehingga didapatkan uap air yang tertekan panas yang akan di manfaatkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan energi listrik.
Bedanya yaitu pada sumber tenaga panas yang digunakan untuk memutar turbin. Kalau pembangkit listrik dengan bahan bakar fosil tenaga panasnya di hasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil seperti gas, minyak bumi, batu bara untuk memutar turbin sedangkan PLTN dengan memanfaatkan reaksi fisi bahan bakar uranium (bahan pembuat nuklir) menjadi panas untuk memutar turbin yang kemudian menghasilkan energi listrik. Pembangkit listrik tenaga nuklir harus di bangun dengan kekuatan berlapis-lapis untuk mengantisipasi dampak yang sangat besar dari nuklir apabila terjadi kesalahan atau kebocoran reactor.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada gambar sederhana beserta skema alur prosesnya di bawah :
Kekuatan dan pertahanan PLTN di buat berlapis-lapis.
  • Skema 1 :
Air (berwarna biru tua) mengalir dari kondensor masuk ke boiler melewati pompa dalam keadaan dingin. Di dalam boiler air ini akan di panaskan dalam suhu yang sangat panas sehingga samapai terbentuk uap air.
  • Skema 2 :
Proses pembakaran uranium atau nuklir. Di dalam reactor vessel (dalam gambar) ini proses dari pembakaran berlangsung. Terjadi tumbrukan antar partikel di dalamnya yang akan menghasilkan panas (berwarna merah) yang kemudian otomatis naik dan akan di salurkan ke dalam boiler melewati pressurizer yang gunanya untuk menekan agar di dapat panas lebih lagi untuk proses pemanasan air. Di dalam reactor vessel terbentuk sekat-sekat agar alur panas itu teratur di dalamnya.
  • Skema 3 :
Di dalam boiler akan terjadi pemanasan air yang dilakukan oleh panas hasil proses pembakaran nuklir melalui pipa-pipa yang kemudian air yang telah panas sampai terbentuk uap air panas (berwarna biru muda). Kemudian uap air panas itu di salurkan melalui pipa dan masuk ke ruang turbin dan akan memutar rotor turbin itu. Setelah memutar turbin uap air panas itu di dinginkan kembali setelah masuk ke dalam kondensor yang setelah dingin akan menetes seperti air biasa ke bagian bawah kondensor.
  • Skema 4 :
Proses pendinginan dilakukan dengan mengambil sisa panas dari uap air dengan cara air dingin disalurkan melalui pipa-pipa yang akan masuk ke dalam kondensor dan hasil panas yang diserap di bawa keluar untuk di dinginkan.
  • Skema 5 :
Dari turbin yang berputar maka akan di salurkan untuk memutar generator dan dari generator ini akan dihasilkan energi listrik yang akan disalurkan ke masyarakat dan industri.
3. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN.
Pada setiap pembangkit listrik pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Begitu juga dengan PLTN.
Kelebihannya sudah pasti kita tidak akan tergantung pada sumber bahan bakar fosil lagi yang sudah diprediksi akan segera habis. Kemudian dampak pada lingkungan akan kecil apabila di kelola dengan cermat dan benar. Zat radioaktif nya tidak berdamapak pada lingkungan karena tidak terbawa oleh air dari dalam kondensor setelah menyerap panas. Lebih efisien bahan bakar. Menghasilkan listrik yang besar.

Kekuranganya adalah diperlukan biaya yang cukup besar dalam pembangunannya karena diperlukan pertahanan yang berlapis-lapis kemudian diperlukan tempat atau area yang cukup luas dengan ekonomi yang tidak bermanfaat dan geologi stabil. Diperlukan pembangunan penyimpanan limbah radioaktifnya sangat khusus,kedap air dan di simpan sementara selama 10-50 tahun lamanya dan selanjutnya di simpan pada lembah lestari sampai sekitar 100 tahun agar radioaktifnya tidak ada. (www.infonuklir.com).



No comments:

Post a Comment