Friday, March 20, 2015

SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BATUBARA ( COAL POWERPLANT SYSTEM) K2513063

SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BATUBARA
( COAL POWERPLANT SYSTEM)

Disusun oleh :
STEPHANUS FAJAR PAMUNGKAS
K2513063

Secara umum, prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Batubara adalah campuran udara dan batubara dibakar dalam boiler untuk memanaskan air yang mengalir di dalam pipa boiler dan mengubah air tersebut menjadi uap yang sangat panas (superheated steam) yang kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin yang dihubungkan dengan generator sehingga menghasilkan tenaga listrik.
Siklus kerja sistem pembangkit listrik ini diawali dari bongkahan batubara diangkut oleh conveyor lalu dituangkan ke bak penampung kemudian dimasukkan ke pulverizer untuk digiling/dihancurkan menjadi serbuk/butiran halus yang seragam. Ukuran butiran batubara dibuat seragam bertujuan agar terbakar secara sempurna (efisien). Batubara yang belum halus dan tidak tergiling akan keluar melalui sebuah lubang, ditampung dan kemudian dibuang.
Kemudian campuran butiran batubara udara panas dengan menggunakan tekanan tinggi disemprotkan ke boiler (tungku pembakaran) hingga terbakar dengan cepat. Pembakaran batubara ini menghasilkan uap panas dan gas buang panas. Uap panas digunakan untuk memanaskan pipa boiler yang didalamnya mengalir air. Gas buang juga digunakan untuk memanaskan pipa boiler namun selanjutnya dialirkan ke pembersih yang didalamnya terdapat alat pengendap abu, setelah gas buang bersih lalu dibuang ke udara melalui cerobong.
Air dalam pipa boiler dipanaskan oleh uap panas dan gas buang panas hasil pembakaran batubara sehingga menghasilkan steam (uap air). Kemudian masuk ke steam drum untuk dipisahkan antara uap dan air sehinggga didapat saturated steam (uap jenuh), kemudian uap jenuh diteruskan ke superheater untuk pemanasan lebih lanjut, sedangkan air tetap disimpan dalam steam drum dan dialirkan ke down corner.
Setelah itu saturated steam mengalir pada pipa superheater dipanaskan dan berubah menjadi superheated steam (uap panas lanjut/uap kering). Superheated steam temperaturnya mencapai 570oC dan tekanan sekitar 200 bar.
Kemudian superheated steam akan diteruskan ke de-superheater untuk menyesuaikan suhu uap terhadap desain/konstruksi turbin. Uap panas bertekanan tinggi tersebut disalurkan ke sudu-sudu turbin sehingga dapat memutar high pressure turbine, sementara tekanan dan temperaturnya akan turun maka super heated steam dikembalikan ke boiler untuk dilakukan Re-heater (pemanasan ulang) untuk menaikkan temperatur superheated steam. Pada Re-heater, superheated steam akan digunakan untuk memutarkan intermediate pressure turbine dan low pressure turbine.
Tenaga putar menyebabkan rotor turbin berputar, perputaran rotor turbin dihubungkan ke generator sehingga menggerakkan generator dan akhirnya dapat menghasilkan listrik.
Setelah uap panas berhasil memutar turbin, maka uap panas akan mengalir menuju kondensor untuk didinginkan dan diubah menjadi air kembali (cairan). Proses yang terjadi steam bersentuhan langsung dengan pipa yang didalamnya dialiri pendingin. Kemudian air hasil proses pendinginan dari kondensor dipompakan ke polisher agar korosi dan pengendapan hilang, lalu dipompa ke feed water heater untuk dipanaskan, kemudian dialirkan ke daerator untuk menghilangkan gas O2 dan CO2, setelah itu air dipompa kembali ke feed water heater lanjut, lalu diteruskan ke economizer untuk dipanaskan atau dinaikkan temperaturnya sebelum masuk ke boiler. Economizer digunakan untuk pemanasan awal air dengan sumber panas berasal dari gas buang dalam boiler atau memanfaatkan sisa panas dari kondensator untuk mempermudah kerja boiler dan akan mengurangi thermal shock (perbedaan temperatur secara tiba-tiba) pada boiler.
Selanjutnya air akan mengalami proses pendidihan kembali dan terjadi siklus berulang-ulang seperti penjelasan diatas (dari air menjadi superheated steam) yang digunakan untuk menggerakkan turbin yang dihubungkan dengan dengan generator sehingga dapat menghasilkan energi listrik.





No comments:

Post a Comment