SISTEM
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BATUBARA
(
COAL POWERPLANT SYSTEM)
Disusun
oleh :
STEPHANUS
FAJAR PAMUNGKAS
K2513063
Secara
umum, prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Batubara adalah
campuran udara dan batubara dibakar dalam boiler
untuk
memanaskan air yang mengalir di dalam pipa boiler dan mengubah air
tersebut menjadi uap yang sangat panas (superheated
steam)
yang kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin yang dihubungkan
dengan generator sehingga menghasilkan tenaga listrik.
Siklus
kerja sistem pembangkit listrik ini diawali dari bongkahan batubara
diangkut oleh conveyor
lalu dituangkan ke bak penampung kemudian dimasukkan ke pulverizer
untuk digiling/dihancurkan menjadi serbuk/butiran halus yang seragam.
Ukuran butiran batubara dibuat seragam bertujuan agar terbakar secara
sempurna (efisien). Batubara yang belum halus dan tidak tergiling
akan keluar melalui sebuah lubang, ditampung dan kemudian dibuang.
Kemudian
campuran butiran batubara udara panas dengan menggunakan tekanan
tinggi disemprotkan ke boiler
(tungku pembakaran) hingga terbakar dengan cepat.
Pembakaran batubara ini menghasilkan uap panas dan gas buang panas.
Uap panas digunakan untuk memanaskan pipa boiler
yang didalamnya mengalir air. Gas
buang juga digunakan untuk memanaskan pipa boiler
namun selanjutnya dialirkan ke pembersih yang didalamnya terdapat
alat pengendap abu, setelah gas buang bersih lalu dibuang ke udara
melalui cerobong.
Air
dalam pipa boiler dipanaskan oleh uap panas dan gas buang panas hasil
pembakaran batubara sehingga menghasilkan steam (uap air). Kemudian
masuk ke steam
drum
untuk dipisahkan antara uap dan air sehinggga didapat saturated steam
(uap jenuh), kemudian uap jenuh diteruskan ke superheater
untuk pemanasan lebih lanjut, sedangkan air tetap disimpan dalam
steam drum dan dialirkan ke down
corner.
Setelah
itu saturated
steam
mengalir pada pipa superheater
dipanaskan dan berubah menjadi superheated
steam
(uap panas lanjut/uap kering). Superheated
steam
temperaturnya mencapai 570oC
dan tekanan sekitar 200 bar.
Kemudian
superheated
steam
akan diteruskan ke de-superheater
untuk menyesuaikan suhu uap terhadap desain/konstruksi turbin. Uap
panas bertekanan tinggi tersebut disalurkan ke sudu-sudu turbin
sehingga dapat memutar high
pressure turbine,
sementara tekanan dan temperaturnya akan turun maka super
heated steam
dikembalikan ke boiler
untuk dilakukan Re-heater
(pemanasan ulang) untuk menaikkan temperatur superheated
steam.
Pada Re-heater,
superheated
steam
akan digunakan untuk memutarkan intermediate
pressure turbine
dan low
pressure turbine.
Tenaga
putar menyebabkan rotor turbin berputar, perputaran rotor turbin
dihubungkan ke generator sehingga menggerakkan generator dan akhirnya
dapat menghasilkan listrik.
Setelah
uap panas berhasil memutar turbin, maka uap panas akan mengalir
menuju kondensor untuk didinginkan dan diubah menjadi air kembali
(cairan). Proses
yang terjadi steam
bersentuhan langsung dengan pipa yang didalamnya dialiri pendingin.
Kemudian air hasil proses pendinginan dari kondensor dipompakan ke
polisher
agar
korosi dan pengendapan hilang, lalu dipompa ke feed
water heater
untuk dipanaskan, kemudian dialirkan ke daerator
untuk menghilangkan gas O2
dan CO2,
setelah
itu air dipompa kembali ke feed
water heater
lanjut, lalu diteruskan ke economizer
untuk dipanaskan atau dinaikkan temperaturnya sebelum masuk ke
boiler.
Economizer
digunakan
untuk pemanasan awal air dengan sumber panas berasal dari gas buang
dalam boiler
atau memanfaatkan sisa panas dari kondensator untuk mempermudah kerja
boiler
dan akan mengurangi thermal
shock
(perbedaan temperatur secara tiba-tiba) pada boiler.
Selanjutnya
air akan mengalami proses pendidihan kembali dan terjadi siklus
berulang-ulang seperti penjelasan diatas (dari air menjadi
superheated
steam)
yang digunakan untuk menggerakkan turbin yang dihubungkan dengan
dengan generator sehingga dapat menghasilkan energi listrik.
No comments:
Post a Comment