Thursday, March 26, 2015

EFEK TEKANAN TERHADAP EVAPORATOR (k2512025)

Choerin Amri

Evaporasi secara garis besar adalah proses perubahan wujud zat dari zat cair menjadi zat gas dan masuk ke atmosfer. Laju evaporasi yaitu laju berat bersih antara evaporasi dan kondensasi yang sebanding dengan perbedaan tekanan uap air di permukaan air dan tekanan uap air di udara di atasnya.

Proses terjadinya evaporasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor meliputi :
Radiasi matahari
Matahari merupakan sumber utama panas di permukaan bumi. Panas yang dipancarkan berupa radiasi panas ini sangat berpengaruh pada evaporasi yang terjadi di alam yaitu berupa penguapan yang terjadi di permukaan bumi. Uap yang terangkat ini nantinya akan menjadi awan yang suatu saat akan turun kembali berupa hujan.

Temperatur
Semakin tinggi temperatur semakin besar kemampuan udara untuk menyerap uap air. Selain itu semakin tinggi temperatur, energi kinetik molekul air meningkat sehingga molekul air semakin banyak yang berpindah ke lapis udara di atasnya dalam bentuk uap air. Oleh karena itu di daerah beriklim tropis jumlah evaorasi lebih tinggi, di banding dengan daerah di kutub (daerah beriklim dingin). Untuk variasi harian dan bulanan temperatur udara di Indonesia relatif kecil.

Kelembaban udara
Udara lembab merupakan campuran dari udara kering dan uap air. Apabila jumlah uap air yang masuk ke udara semakin banyak, tekanan uapnya juga semakin tinggi. Akibatnya perbedaan tekanan uap semakin kecil, yang menyebabkan berkurangnya laju penguapan. Apabila udara di atas permukaan air sudah jenuh uap air tekanan udara telah mencapai tekanan uap jenuh, di mana pada saat itu penguapan terhenti. Kelembaban udara dinyatakan dengan kelembaban relatif.

Kecepatan Angin
Pada saat udara di permukaan air sudah menjadi jenuh maka secara otomatis proses evaporasi akan terhenti. Namun bisa saja tetap berlangsung apabila udara yang telah jenuh tadi digantikan oleh udara kering. Peran angin di sini sangat berpengaruh sebagai akibat bergantinya udara jenuh tadi oleh angin dengan udara kering, sehingga efeknya terjadi evaporasi kembali.

Evaporasi terus-menerus memerlukan pemindahan uap air dari permukaan naik ke atas, tanpa memindahkan udara di bawahnya. Udara tersebut akan menjadi jenuh dengan uap air dan evaporasi akan terhenti. Pada permukaan yang sebelumnya panas akan menjadi dingin karena pengaruh evaporasi. Penguapan air akan menurunkan tekanan uap air jenuh. Apabila tidak terdapat sumber panas kesetimbangan tidak akan lama dan evaporasi akan terhenti.


Dalam hal ini peran tekanan sangat mempengaruhi terhadap evaporasi. Ketika mengalami perbedaan tekanan pada dua zat maka akan terjadi perubahan wujud. Pada saat terjadi penguapan, tekanan udara pada lapisan udara tepat di atas permukaan air lebih rendah di banding tekanan pada permukaan air. Perbedaan tekanan tersebut menyebabkan terjadinya penguapan. Pada waktu penguapan terjadi, uap air bergabung dengan udara di atas permukaan air, sehingga udara mengandung uap air. 



No comments:

Post a Comment