Friday, March 20, 2015

TUGAS RESUME SISTEM PADA PLTN (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR) K2513065

TUGAS
RESUME SISTEM PADA PLTN
(PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR)


Disusun oleh :
Sutarto K2513065



  1. Prinsip-prinsip Dasar PLTN (Pembangkit Lisrik Tenaga Nuklir)
PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) pada dasarnya sistem kerjanya atau prinsip kerjanya sama dengan sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), dimana pada pembangkit listrik tersebut menggunakan uap yang mengandung uap bertekanan tinggi dan punya panas yang tinggi untuk memutar turbin yang kemudian akan digunakan untuk menggerakan generator sehingga timbul energi listrik. Hanya saja di antara keduanya (PLTN & PLTU) terdapat perbadaan dari sisi bahan bakar yang digunakan atau sumber panas yang digunakan. Pada PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) menggunakan bahan bakar yang berasal dari fosil misalnya: batu bara, minyak bumi, gas, dan lain-lain. Sementara pada PLTN menggunakan bahan bakar berupa nuklir atau menggunakan Uranium sebagai sumber panasnya. Bahan bakar tersebut akan melakukan reaksi fisi sehingga di akhir reaksi akan dihasilkan energi dalam bentuk panas yang sangat besar di dalam reaktor nuklir. Panas hasil reaksi fisi tersebutlah yang akan digunakan untuk memanaskan air sehingga menghasilkan uap panas bertekanan tinggi yang digunakan untuk memutar turbin untuk selanjutnya disalurkan untuk menggerakan generator.
  1. Cara Kerja PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)
Seperti yang telah dipaparkan di awal pembahasan, sudah diketahui bahwa prinsip kerja pada sebuah PLTN hampir sama dengan sebuah sistem PLTU yang membedakan hanya bahan bakar atau sumber panas yang di gunakan dan juga tungku dan boiler pada PLTU diubah menjadi reaktor nuklir pada sebuah PLTN.










Reaktor nuklir












Condenser utama




Turbin








Gambar 1 Skema sederhana PLTN (sumber: Sutarto)
Gambar 2 Sistem PLTN (Sumber: WWW.BATAN.COM)
Proses awal yang pada PLTN di awali dari dalam reaktor nuklir, di dalam reaktor bahan bakar (Uranium-235) mengalami reaksi fisi. Perlu diketahui bahwa setiap inti atom dari unsur apapun dapat mengalami reaksi fisi, namun reaksi fisi yang terjadi paling mudah yaitu pada inti atom Uranium. Reaksi fisi yang terjadi di dalam reaktor nuklir terjadi pada saat neutron menumbuk atom Uranium dan kemudian setelah terjadi tumbukan atom Uranium akan terbagi menjadi 2 (dua) bagian, dan pada saat itu juga akan muncul beberapa (biasanya 2-3) neutron baru yang kemudian siap menumbuk atom Uranium begitu seterusnya hingga berulang. Saat reaksi fisi terjadi juga akan dihasilkan panas berupa energi (Energi thermal) yang sangat besar. Panas itulah yang kemudian dijadikan sumber untuk menghasilkan uap air.
Selanjutnya, untuk memanfaatkan energi thermal dari reaksi fisi yaitu dengan mengalirkan air dengan bantuan pompa dan disalurkan dengan pipa untuk kedalam reaktor. Disini reaktor nuklir bertindak sebagai boiler. Energi yang di hasilkan dari reaksi fisi di dalam reaktor akan digunakan secara langsung untuk mendidihkan air yang dialirkan kedalam reaktor, setelah air berubah menjadi uap atau dalam kondisi steam dimana pada kondisi ini uap mempunyai panas dan tekanan yang tinggi untuk selanjutnya di gunakan untuk memutar turbin.
Setelah uap air yang mempunyai panas dan bertekanan yang tinggi atau dalam kondisi steam, selanjutnya akan disalurkan melalui pipa-pipa untuk memutar turbin. Setelah itu putaran dari turbin akan digunakan untuk menggerakan generator. Generator yang bekerja seperti sebuah dinamo. Setelah generator berhasil digerakkan akan timbullah listrik dengan pembangkitnya yaitu dari tenaga nuklir.
Uap air yang telah menggerakan turbin panas dan tekanannya akan berkurang dan kehilangan panasnya. Untuk mempercepat pendinginan akan diperlukan sebuah menara pendingin yang biasa disebut cooling tower. Begitu seterusnya menjadi sebuah siklus.
Perlu diingat bahwa satu kg Uranium-235 (U-235) yang dibakar di dalam reaktor nuklir dapat menghasilkan energi yang sama dengan 3000 ton batu bara yang dibakar dalam PLTU. (BATAN)








Sutarto
K2513065





No comments:

Post a Comment