PEMBANGKIT
LISTRIK TENAGA UAP BATUBARA
Oleh
:
Febriana
Ramdhani S.
K2513023
Pendidikan
Teknik Mesin
Pembangkit
listrik tenaga uap atau PLTU Batubara adalah sebuah instalasi
pembangkit tenaga listrik dimana kekuatan pemutaran turbin oleh uap
(steam)
dihasilkan melalui bahan batubara yang dibakar. Pembangkit listrik
tenaga uap batubara ( PLTU batubara) merupakan salah satu instalasi
pembangkit listrik penghasil tenaga listrik terbesar di dunia serta
banyak digunakan oleh negara-negara di dunia. Data terakhir
menyebutkan bahwa lebih dari 60% listrik dunia dipasok oleh instalasi
pembangkit listrik tenaga batubara. Penggunaan bahan bakar bakar
batubara bukan karena tak ada sebab. Salah satu alasan penggunaan
batubara karena harganya yang murah serta mudah untuk didapatkan.
Salah satu pengekspor batubara terbesar di dunia adalah Indonesia.
Prinsip
kerja pada instalasi pembangkit listrik tenaga batubara pada mulanya
batubara yang telah disiapkan untuk menjadi bahan bakar diangkut
menggunakan mesin conveyor
yang kemudian batubara tersebut dihancurkan menggunakan mesin
pulverized
fuel coal
menjadi bentuk yang lebih halus seperti tepung. Penghancuran batubara
ini dimaksudkan untuk memperbesar efisiensi kerja batubara saat
dibakar di dalam boiler.
Batubara yang telah halus dengan ukuran kurang lebih 200
mesh (diameter 74μm)
kemudian dipanaskan oleh mesin forced
draught.
Dengan bantuan tekanan tinggi dan pemanasan oleh mesin forced
draught,
batubara disemprotkan ke dalam boiler yang sebelumnya suhunya di
naikkan melalui air
heater
sehingga akan menghasilkan semburan api dengan tekanan dan suhu yang
tinggi; suhu yang dihasikan oleh pembakaran terbesut bisa mencapai
>3000 derajat celsius. Api tersebut membakar air yang ada di dalam
evaporator yang berada di dalam boiler.
Air tersebut sebelumnya ditampuing pada sebuah wadah yang dinamakan
water
drum.
Air dididihkan hingga menjadi uap jenuh dan uap basah yang kemudian
dialirkan ke pipa khusus yang akan merubah aliran uap panas yang
dihasilkan menjadi aliran turbulen. Selanjutnya uap panas tersebut
dialirkan menuju superheater untuk menaikkan suhu dan tekanan uap
hingga >570 derajat celcius dan tekanan >200 bar. Setelah
memiliki suhu dan tekanan yang ideal maka uap panas tersebut masuk ke
dalam turbin khusus yang memiliki digunakan untuk suhu dan tekanan
tinggi. Uap panas tersebut disemprotkan ke sudu-sudu turbin melalui
nozzle
agar memiliki tekanan yang sangat tinggi yang untuk memutar turbin.
Untuk
mengatur turbin agar mencapai set-point, dilakukan dengan men-setting
steam
governor valve
secara manual atau otomatis. Turbin akan berputar karena mendapatkan
tenaga dari uap panas tersebut dan kemudian putaran itu akan
diteruskan pada generator yang akan menghasilkan listrik. Uap
kemudian dikembalikan ke boiler melalui reheater
untuk dipanaskan kembali. Sisa uap yang telah memutar turbin kemudian
dialirkan menuju condenser
untuk didinginkan agar dapat digunakan kembali. Sedangkan air
pendingin dari condenser
akan di semprotkan kedalam cooling
tower
sehingga menimbulkan asap air pada cooling
tower.
Air yang sudah agak dingin dipompa balik ke condenser
sebagai air pendingin ulang. Sedangkan gas buang dari boiler
diisap oleh kipas pengisap agar melewati electrostatic
precipitator
untuk mengurangi polusi dan gas yang sudah disaring dibuang melalui
cerobong.
No comments:
Post a Comment