PERUBAHAN FASE ZAT (DIAGRAM T-Q)
K2513009
BAGUS SUPRIYADI NURDIN HAQ
T-Q diagram adalah diagram yang digunakan dalam perhitungan analisis
termodinamika. Dalam penggunaannya T-Q diagram
membutuhkan data-data untuk melakukan perhitungan sehingga mendapat hasil yang
tepat dan benar dengan perencanaan yang di tentukan. Diagram T-Q juga digunakan untuk
menggambarkan proses perubahan fase wujud zat. Seperti yang banyak kita
ketahui, terdapat tiga wujud zat (states of matter), yaitupadat (solid), cair (liquid),
dan gas. Perubahan fase zat merupakan perubahan wujud suatu
zat ke bentuk yang lain. Zat padat menjadi zat cair dengan proses pencairan (melting),
contohnya es yang mencair, sedangkan kebalikannya yaitu pembekuan (freezing).
Zat cair berubah wujud menjadi gas dengan proses penguapan, seperti air menjadi
uap air, kebalikannya yaitu kondensasi atau pengembunan. Wujud gas dapat
mengalami perubahan wujud menjadi padat melalui proses deposisi, kebalikannya
disebut penyubliman, sebagai contohnya pengharum mobil atau pengharum ruangan.
Salah satu penggunaan
diagram T-Q adalah menghitung panas yang terlibat selama proses perubahan fase
berlangsung. Gambar di bawah ini contoh diagram T-Q untuk air (wujud padat,
cair, dan gas). Misalnya, untuk mencairkan es butuh 334 kJ panas (kalor laten).
Untuk mendidihkannya butuh 418,6 kJ panas. Untuk menguapkannya, butuh 2260 kJ
(kalor laten). Jadi, setidak-tidaknya butuh 3012,6 kilojoule panas! Nilai
ini akan bertambah jika temperatur es di bawah 0°celcius.
Diagram T-Q banyak
digunakan untuk menghitung panas yang ada selama proses perubahan fase terjadi.
Pada dasarnya T-Q diagram memerlukan data yang valid agar mendapatkan hasil
yang tepat dan benar dengan perancangan yang sudah ditentukan. Proses perubahan
fase sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pemanfaatannya
di bidang industri yaitu pada industri pembangkit listrik, contohnya pada
boiler. Boiler digunakan untuk mengubah wujud fluida dari cair menjadi gas,
perubahan wujud ini terjadi karena ada penambahan kalor. Boiler secara
umum memanaskan air, panas pembakaran dialirkan sampai terbentukair
panas atau steam, dengan penambahan kalor yang diperoleh
dari pembakaran bahan bakar fosil maupun non fosil. Uap panas yang
dihasilkan boiler tersebut dapat digunakan untuk membangkitkan listrik,
menggerakkan turbin, dan proses industri lainnya. Contoh lainnya adalah pada
peristiwa yang terjadi pada siklus kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap
prosesnya yaitu air umumnya berwujud cair, tetapi pada suhu di bawah 0 oC
berwujud padat dan ketika bersuhu di atas 100 oC berwujud gas,
sehingga uap yang dihasilkan dapat menghasilkan sumber listrik yang dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
No comments:
Post a Comment