Hazis Muin
k2513027
Boiler memiliki berbagai macam tipe yang diklasifikasikan berdasarkan dari tujuan boiler tersebut, karakteristiknya maupun konstruksinya. Berbagai bentuk boiler telah dikembangkan sesuai kebutuhan di jaman sekarang ini. Berikut ini tipe-tipe boiler yang telah dikembangkan:
k2513027
Tipe Boiler
Boiler memiliki berbagai macam tipe yang diklasifikasikan berdasarkan dari tujuan boiler tersebut, karakteristiknya maupun konstruksinya. Berbagai bentuk boiler telah dikembangkan sesuai kebutuhan di jaman sekarang ini. Berikut ini tipe-tipe boiler yang telah dikembangkan:
a. Fire Tube
Pada tipe ini, gas panas yang dihasilkan
dari pipa-pipa dihantarkan menuju umpan boiler yang berisi air. Yang kemudian
digunakan untuk mengubahnya menjadi steam. Fire Tube boiler ini biasanya
digunakan untuk kapasitas steam yang kecil dengan tekanan yang rendah. Bahan
bakar yang digunakan bisa berupa minyak bakar, gas atau bahan bakar padat.
b. Water Tube
Pada tipe ini, pemanasan terjadi di luar
pipa dimana pada pipa tersebut berisi air. Air yang dipanaskan di dalam pipa tersebut
membentuk steam yang kemudian ditampung pada steam drum. Setelah tekanan dan
temperatur mencapai target yang sebelumnya telah melalui proses superheater
sekunder dan superheater primer, maka steam tersebut arulah dilepaskan ke pipa
utama distribusi. Boiler tipe ini digunakan pada steam dan tekanan yang sangat
tinggi. Biasanya sering digunakan pada boiler
untuk pembangkit tenaga.
c.
Boiler Pembakaran dengan Fluidized Bed (FBC)
Boiler tipe ini memiliki kelebihan yang
cukup berarti dibandingkan dengan tipe boiler yang menggunakan pembakaran
konvensional. Mulai dari efisiensi pembakaran yang lebih tinggi dan gas buang
yang dihasilkan cukup minim, fleksibel terhadap bahan bakar, dan rancangan
boiler yang lebih modern. Bahan bakar yang digunakan pada biler tipe ini antara
lain batu bara, barang tolakan dari tempat pencucian pakaian, sekam padi, dan
limbah pertanian lainnya.
Proses pembakaran batu bara diawali
dengan gas yang terdistribusi secara merata dilewatkan keatas melalui bed
partikel padat . Ketika kecepataan gas yang berangsur naik, terbentuklah
keadaan partikel yang tersuspensi ke dalam aliran udara sehingga pada kenaikan
kecepatan gas selanjutnya terjadi pembentukan gelembung, dan pembentukan
permukaan bed yang rapat. Bed partikel padat iniah yang akan menghasilkan sifat
cairan mendidih dan terlihat seperti fluida yang disebut dengan bed gelembung
fluida (fluidized bed) . Jika partikel pasir dipanaskan hingga suhu nyala batu
bara dan batu bara dipasokan terus menerus ke bed, maka baatu bara aka terbakar
dengan cepat dan bed mencapai suhu yang sama. Pembakaran fluidizied bed (FBC)
berlangsung pada suhu sekitar 840oC hingga 950oC.
d.
Atmospheric Fluidizied Bed Combustion (AFBC)
Alat ini hanya berupa Shell boiler
konvensional biasa yang ditambahkan dengan sebuah fluidizied bed comustor. Alat
ini biasanya telah digabungkan dengan boiler tipe water tube.
Cara kerjanya dengan memasukkan atmosfir
bertekanan yang bertindak sebagai udara ketika setelah selesai diberi pemanasan
oleh ga buang bahan bakar. Pembakaran terjadi ketika batu bara yang dihancurkan
dimasukkan ke ruang bakar. Pipa dalam bed yang membawa air pada umumnya bertindak
sebagai evaporator. Produk gas hasil pembakaran melewati bagian super heater
dari boiler lalu mengalir ke economizer, ke pengumpul debu dan pemanas awal
udara sebelum dibuang ke atmosfir.
e. Pressurized Fluidized Bed Combustion (PFBC)
Boiler
Pada tipe Pressurized Fluidized bed Combustion (PFBC),
sebuah kompresor memasok udara Forced Draft (FD), dan pembakarnya merupakan
tangki bertekanan. Laju panas yang dilepas dalam bed sebanding dengan tekanan
bed sehingga bed yang dalam digunakan untuk mengekstraksi sejumlah besar panas.
Hal ini akan meningkatkan efisiensi pembakaran dan peyerapan sulfur dioksida
dalam bed. Steam dihasilkan didalam dua ikatan pipa, satu di bed dan satunya
lagi berada diatasnya. Gas panas dari cerobong menggerakan turbin gas
pembangkit tenaga. Sistem PFBC dapat digunakan untuk pembangkitan kogenerasi
(steam dan listrik) atau pembangkit tenaga dengan siklus gabungan (combined
cycle). Operasi combined cycle (turbin gas & turbin uap) meningkatkan
efisiensi konversi keseluruhan sebesar 5 hingga 8 persen.
f. Atmospheric Circulating Fluidized Bed
Combustion Boilers (CFBC)
Pada tipe ini tidak terdapat
pipa pembbangkit steam yang terletak pada bed. Pembangkitan dan pemanasan steam
terjadi di bagian konceksi, dinding air, pada keluaran pengangkat. Boiler CFBC
pada umumnya lebih ekonomis daripada boiler AFBC . Untuk unit
yang besar, semakin tinggi karakteristik tungku boiler CFBC akan memberikan
penggunaan ruang yang semakin baik, partikel bahan bakar lebih besar, waktu
tinggal bahan penyerap untuk pembakaran yang efisien dan penangkapan SO2 yang
semakin besar pula, dan semakin mudah penerapan teknik pembakaran untuk
pengendalian NOx daripada pembangkit steam AFBC.
g. Stoker
Fired Boiler
Stokers diklasifikasikan menurut metode pengumpanan
bahan bakar ke tungku dan oleh jenis grate nya. Klasifikasi utamanya adalah
spreader stoker dan chaingate atau traveling-gate stoker.
- Spreader stokers : memanfaatkan
kombinasi pembakaran suspensi dan pembakaran grate. Batubara diumpankan
secara kontinyu ke tungku diatas bed pembakaran batubara. Batubara yang
halus dibakar dalam suspensi; partikel yang lebih besar akan jatuh ke
grate, dimana batubara ini akan dibakar dalam bed batubara yang tipis dan
pembakaran cepat. Metode pembakaran ini memberikan fleksibilitas yang baik
terhadap fluktuasi beban, dikarenakan penyalaan hampir terjadi secara
cepat bila laju pembakaran meningkat. Karena hal ini, spreader stoker
lebih disukai dibanding jenis stoker lainnya dalam berbagai penerapan di
industri.
·
Chain-grate atau traveling-grate stoker : Batubara
diumpankan ke ujung grate baja yang bergerak. Ketika grate bergerak sepanjang
tungku, batubara terbakar sebelum jatuh pada ujung sebagai abu. Diperlukan
tingkat keterampilan tertentu, terutama bila menyetel grate, damper udara dan
baffles, untuk menjamin pembakaran yang bersih serta menghasilkan seminimal
mungkin jumlah karbon yang tidak terbakar dalam abu. Hopper umpan batubara
memanjang di sepanjang seluruh ujung umpan batubara pada tungku. Sebuah grate
batubara digunakan untuk mengendalikan kecepatan batubara yang diumpankan ke
tungku dengan mengendalikan ketebalan bed bahan bakar. Ukuran batubara harus
seragam sebab bongkahan yang besar tidak akan terbakar sempurna pada waktu
mencapai ujung grate.
h. Pulverized Fuel Boiler
Pada tipe
ini menggunakan bahan bakar batu bara yang dihaluskan menjadi seperti bubuk. Batubara
bubuk dihembuskan dengan sebagian udara pembakaran masuk menuju plant boiler
melalui serangkaian nosel burner. Udara sekunder dan tersier dapat juga
ditambahkan. Pembakaran berlangsung pada suhu dari 1300 - 1700 °C, tergantung
pada kualitas batubara. Waktu tinggal partikel dalam boiler biasanya 2 hingga 5
detik, dan partikel harus cukup kecil untuk pembakaran yang sempurna. Sistem
ini memiliki banyak keuntungan seperti kemampuan membakar berbagai kualitas
batubara, respon yang cepat terhadap perubahan beban muatan, penggunaan suhu
udara pemanas awal yang tinggi dll. Salah satu sistem yang paling populer untuk
pembakaran batubara halus adalah pembakaran tangensial dengan menggunakan empat
buah burner dari keempat sudut untuk menciptakan bola api pada pusat tungku.
i. Boiler Limbah Panas
Pada tipe
ini memanfaatkan gas buang yang dihasilkan untuk membuat steam meproduksi daya
linstrik menggunakan generator turbin uap. Hal ini banyak
digunakan dalam pemanfaatan kembali panas dari gas buang dari turbin gas dan
mesin diesel.
j. Pemanas Fluida Termis
Pemanas fluida termis
modern berbahan bakar minyak terdiri dari sebuah kumparan ganda, konstruksi
tiga pass dan dipasang dengan sistem jet tekanan. Fluida termis, yang bertindak
sebagai pembawa panas, dipanaskan dalam pemanas dan disirkulasikan melalui
peralatan pengguna. Disini fluida memindahkn panas untuk proses melalui penukar
panas, kemudian fluidanya dikembalikan ke pemanas. Aliran fluida termis pada
ujung pemakai dikendalikan oleh katup pengendali yang dioperasikan secara
pneumatis, berdasarkan suhu operasi.
No comments:
Post a Comment