PENGUAPAN AIR TANPA
MENGGUNAKAN ALAT DIDIH DAN MENGUAPKAN AIR DENGAN SISTEM ALAMI (K2513054)
RAHCMADANI
Mungkin
terdegar janggal dengan judul diatas, menguapkan air tanpa menggunakan alat
didih, tapi pada kenyataanya banyak bertebaran didepan mata contohnya adalah
1. Keringat
kita yang bercucuran saat melakukan aktivitas sehari-hari bisa kering tanpa
dididihkan.
2. Pakaian
yang kita jemur di depan rumah bisa kering tanpa dididihkan
3. Garam
juga bisa dipisahkan dari laut tanpa kita didihkan
Maka
inilah yang dikaruniakan Tuhan untuk kita makhluk dimuka Bumi, yang harus di
jaga dan kita manfaatkan sebaik-baiknya dan secukup-cukupnya untuk kelangsungan
makhluk hidup.
Kata
kunci disini adalah “Tekanan Uap”, Pada kondisi atau temperatur tertentu, cairan yang ada di permukaan Bumi
akan Berubah menjadi uap yang mampu menimbulkan uap yang berada dalam
keseimbangan antara gas dengan cairan atau udara yang berada di atasnya.
Analoginya
begini, air yang berada pada suhu 25C dia memiliki teekanan uap 25mmHg, sementara
itu udara yang ada disekitar lapisan adalah 760 mmHg , misalkan kita masukan
air dalam wadah yang tertutup dan berisi udara kering , maka dalam wadah itu air
yang berada dipermukaan akan berubah menjadi uap sehingga proporsi 25 bagian
jika di bandingkan dengan 760 bagian dari udara.
Mari
kita buktikan kebenarannya dalam contoh seagai berikut:
Wadah Tertutup
1.
Pada awal air dimasukan dalam wadah serta
kondisi temperature wadah netral kemudian tutup wadah tersebut maka didalam
wadah belum ada uap air terbentuk .
2.
Dalam waktu beberapa menit, air yang ada
di permukaan akan berubah menjadi uap dan tekanan air perlahan-lahan akan naik
hingga mencapai 25 mmHg.
3.
Pada saat kondisi tekanan uap air
mencapai titik 25 mmHg, air yang telah berubah menjadi uap akan diimbangi oleh uap air yang nantinya
kembali berubah menjadi air sehingga jumlah uap air yang ada dalam wadah tidak
akan bertambah lagi.
Wadah Terbuka
Pada saat wadah dalam keadaan terbuka, uap air yang terbentuk dalam tahap 2
wadah tertutup akan segera hilang tersapu oleh angin tau lepas ke udara bebas.
Dengan demikian tekanan uap air 25 mmHg tidak akan pernah tercapai sehingga uap
air akan terus menerus terbentuk hingga airnya habis.
Jika
keadaan wadah yang terisi air itu terbuka proses penguapannya sendiri akan
semakin cepat apalagi jika angin bertiup kencang dan suhu airnya tinggi, sudah
dipastikan air didalam wadah akan cepat habis.
Menguapkan
sama dengan Mendinginkan
Pada peristiwa perubahan fasa dari
air menjadi uap air adalah peristiwa yang membutuhkan banyak energi.
No comments:
Post a Comment