Thursday, March 26, 2015

PENGUAPAN AIR TANPA MENGGUNAKAN ALAT DIDIH DAN MENGUAPKAN AIR DENGAN SISTEM ALAMI (K2513054) RAHCMADANI

PENGUAPAN AIR TANPA MENGGUNAKAN ALAT DIDIH DAN MENGUAPKAN AIR DENGAN SISTEM ALAMI (K2513054)
RAHCMADANI
Mungkin terdegar janggal dengan judul diatas, menguapkan air tanpa menggunakan alat didih, tapi pada kenyataanya banyak bertebaran didepan mata contohnya adalah
1.      Keringat kita yang bercucuran saat melakukan aktivitas sehari-hari bisa kering tanpa dididihkan.
2.      Pakaian yang kita jemur di depan rumah bisa kering tanpa dididihkan
3.      Garam juga bisa dipisahkan dari laut tanpa kita didihkan
Maka inilah yang dikaruniakan Tuhan untuk kita makhluk dimuka Bumi, yang harus di jaga dan kita manfaatkan sebaik-baiknya dan secukup-cukupnya untuk kelangsungan makhluk hidup.
Kata kunci disini adalah “Tekanan Uap”, Pada kondisi atau temperatur  tertentu, cairan yang ada di permukaan Bumi akan Berubah menjadi uap yang mampu menimbulkan uap yang berada dalam keseimbangan antara gas dengan cairan atau udara yang berada di atasnya.
Analoginya begini, air yang berada pada suhu 25C dia memiliki teekanan uap 25mmHg, sementara itu udara yang ada disekitar lapisan adalah 760 mmHg , misalkan kita masukan air dalam wadah yang tertutup dan berisi udara kering , maka dalam wadah itu air yang berada dipermukaan akan berubah menjadi uap sehingga proporsi 25 bagian jika di bandingkan dengan 760 bagian dari udara.
Mari kita buktikan kebenarannya dalam contoh seagai berikut:
Wadah Tertutup
1.      Pada awal air dimasukan dalam wadah serta  kondisi  temperature wadah netral  kemudian tutup wadah tersebut maka didalam wadah  belum ada uap air terbentuk .

2.      Dalam waktu beberapa menit, air yang ada di permukaan akan berubah menjadi uap dan tekanan air perlahan-lahan akan naik hingga mencapai 25 mmHg.


3.      Pada saat kondisi tekanan uap air mencapai titik 25 mmHg, air yang telah berubah menjadi  uap akan diimbangi oleh uap air yang nantinya kembali berubah menjadi air sehingga jumlah uap air yang ada dalam wadah tidak akan bertambah lagi.


Wadah Terbuka
            Pada saat wadah dalam keadaan  terbuka, uap air yang terbentuk dalam tahap 2 wadah tertutup akan segera hilang tersapu oleh angin tau lepas ke udara bebas. Dengan demikian tekanan uap air 25 mmHg tidak akan pernah tercapai sehingga uap air akan terus menerus terbentuk hingga airnya habis.


Jika keadaan wadah yang terisi air itu terbuka proses penguapannya sendiri akan semakin cepat apalagi jika angin bertiup kencang dan suhu airnya tinggi, sudah dipastikan air didalam wadah akan cepat habis.

Menguapkan sama dengan Mendinginkan
            Pada peristiwa perubahan fasa dari air menjadi uap air adalah peristiwa yang membutuhkan banyak energi.



No comments:

Post a Comment