Disusun
Oleh :
IKA
APRILIA AYU WARDANI
K2512045
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR
- Pengertian Nuklir
Energi
Nuklir merupakan energi hasil dari sebuah proses kimia yang dikenal
dengan reaksi fisi dan reaksi fusi pada sebuah inti atom. Sudah
berpuluh tahun manusia memanfaat potensi energi yang dihasilkan dari
reaksi fisi (pembelahan) inti uranium dan plutonium. Penemuan ini
juga berasal dari coba-cobanya para ilmuan menembakkan neutron ke
inti untuk mendapatkan inti baru, namun pada bebarapa inti
berat hal itu menyebabkan inti menjadi pecah (terbagi) sekaligus
melepaskan neutron lain yang konsekuensinya menimbulkan panas
disekitarnya. panas ini kemudian di ambil dengan menempatkan reaksi
tersebut didalam air , air yang panas tadi dimanfaatkan untuk
menggerakkan turbin. untuk bagian turbinnya hampir sama dengan
pembangkit listrik tenaga uap. Namun selain panasnya yang diambil,
neutron yang lepas ini juga dimanfaatkan untuk banyak hal, seperti
untuk mengukur dimensi dari suatu zat, untuk memutasikan tumbuhan
agar didapatkan bibit unggul dan lain sebagainya.
Secara
umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam mekanisme,
yaitu pembelahan inti atau reaksi fisi dan penggabungan
beberapa inti melalui reaksi fusi.
Sebuah
inti berat yang ditumbuk oleh partikel (misalnya neutron) dapat
membelah menjadi dua inti yang lebih ringan dan beberapa partikel
lain. Mekanisme semacam ini disebut pembelahan inti atau fisi nuklir.
Contoh reaksi fisi adalah uranium.
Selain itu reaksi fisi juga menyisakan unsur-unsur yang bersifat
radioaktif atau meluruh (memancarkan partikel alfa, beta dan sinar
gamma) dalam jangka waktu sangat lama, bahkan jutaan tahun. Radiasi
yang dihasilkan sangat berbahaya bagi manusia, karena dapat
memutasikan manusia secara acak. Mutasi banyak menyebabkan tumbuhnya
kanker atau disfungsi organ manusia. Radiasi ini menyebabkan hal-hal
mengerikan hanya dalam dosis tertentu. Radiasi ini bukan tidak bisa
di kontrol. Penanganan yang baik terhadap sampah sampah sisa reaksi
fissi akan menghindarkan kita dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Negara-negara pengguna energi nuklir saat ini juga sedang mencari
tempat yang baik untuk mengubur sampah nuklir ini agar terhindar dari
manusia dan hal-hal yang bisa dirusaknya.
Reaksi
fisi bukanlah satu-satunya reaksi yang terjadi pada inti. Reaksi fusi
mempunyai prospek yang lebih menjanjikan.Namun pemanfaatannya masih
relatif sulit.Reaksi fusi adalah reaksi bergabungnya dua inti
menjadi satu. Pada proses ini inti baru mempunyai kehilangan massa
dari dua inti penyusunnya, kehilangan massa ini berubah menjadi
energi. Saat ini inti yang sering di fusikan isotop
hidrogen, yaitu hidrogen yang mempunyai neutron di intinya. Reaksi
fusi tidak menyisakan unsur radioaktif, dan otomotasi relatif lebih
aman. Dan lagi bahan untuk reaksi ini tergolong sangat amat banyak
dimuka bumi ini.Tapi lagi-lagi karena kurangnya pemahaman manusia
mengenai inti membatasi kita untuk pemanfaatannya. Saat ini manusia
baru mengenal metode thermo nuklir untuk melaksanakan reaksi fusi,
dan terbaru menggunakan teknologi laser. Namun semua itu masih dalam
ukuran percobaan. Teknologi
nuklir yang paling banyak digunakan saat ini adalah teknologi fusi
dengan bahan bakar sekali pakai (once
through).
Teknologi
ini menggunakan uranium alam sebagai bahan bakar. Dengan jumlah PLTN
seperti saat ini, uranium alam yang tersedia akan habis dalam waktu
kurang lebih satu abad. Jika jumlah konsumsi energi nuklir meningkat
maka tentu akan habis dalam waktu yang lebih singkat.
Ada
teknologi yang disebut
nuclear spent fuel reprocessing,
atau
pemrosesan
kembali bahan bakar nuklir habis pakai.
Dengan
teknologi ini sebagian bahan bakar habis pakai dapat digunakan
kembali, sehingga cadangan uranium alam yang ada bisa digunakan untuk
jangka waktu yang jauh lebih panjang, mungkin hingga ribuan tahun.
Namun reprocessing
mengandung resiko paparan radiasi yang sangat tinggi karena proses
ini dilakukan di luar reaktor dan melibatkan proses kimia yang
relatif kompleks serta rentan kecelakaan.
- Manfaat Nuklir
Teknologi
dan teknik penggunaan nuklir dapat memberikan manfaat dan kontribusi
yang sangat besar untuk pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Misalnya, nuklir dapat digunakan di bidang pertanian, seperti
pemuliaan tanaman Sorgum dan Gandum dengan melalui metode induksi
mutasi dengan sinar Gamma.
Di
bidang kedokteran, teknik nuklir memberikan kontribusi yang tidak
kalah besar, yaitu, terapi three dimensional conformal radiotherapy
(3D-CRT), yang dapat mengembangkan metode pembedahan dengan
menggunakan radiasi pengion sebagai pisau bedahnya. Dengan teknik
ini, kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah
konvensional menjadi dapat diatasi, bahkan tanpa merusak jaringan
lainnya.
Di
bidang energi, nuklir dapat berperan sebagai penghasil energi
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). PLTN dapat menghasilkan
energi yang lebih besar dibandingkan pembangkit lainnya, dengan
limbah dan biaya operasi yang lebih rendah.
Hingga
saat ini terdapat dua hambatan serius dalam pengembangan teknologi
nuklir.Pertama, penerimaan masyarakat terhadap energi nuklir masih
kurang. Gambaran tragedi nuklir menjadi salah satu penyebabnya.
Kedua, pendanaan. Untuk menggarap proyek besar seperti pembangunan
PLTN, dibutuhkan dana yang besar. Hal ini membutuhkan iklim ekonomi
yang kondusif sehingga dana investasi asing dapat masuk ke dalam
negeri
- Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Prinsip
kerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sama halnya dengan
pembangkit listrik konvensional. Air akan diuapkan dalam suatu wadah
dengan melalui pembakaran. Dalam pembakaran tersebut akan
menghasilkan uap yang akan dialirkan kedalam turbin yang akan
bergerak. Bergeraknya turbin ini berfungsi untuk menggerakkan
generator yang akan menghasilkan energi listrik. Jika dalam
pembangkit listrik konvensional, bedanya yaitu bahan bakarnya dalam
menghasilkan uap panas, yaitu dengan minyak, gas, atau batubara.
Proses
dari pembakaran bahan bakar tersebut akan menghasilkan gar karbon
dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), dan juga nitrogen dioksida
atau disebut juga Nox, selain itu pembakaran tersebut menghasilkan
debu yang mengandung kadar logam berat. Sisa-sisa pembakaran tersebut
diatas akan menjadi gas emisi ke udara dan berpotensi besar terhadap
pencemaran lingkungan. Beberapa pencemaran lingkungan tersebut yaitu
hujan asam dan pemanasan global (Global Warming).
Panas
yang dihasilkan dari proses reaksi pembelahan inti uranium didalam
reaktor nuklir. Sebagai bahan pemindahan panas tersebut digunakanlah
air yang secara terus-menerus disirkulasikan selama proses. Bahan
bakar yang digunakan untuk pembakaran ini, yang menggunakan uranium
tersebut tidak melepaskan partikel-partikel seperti Nox, CO2, ataupun
SO2, serta tidak mengeluarkan partikel debu yang mengandung logam
berat. Sehingga Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir adalah pembangkit
yang sangat ramah lingkungan.
- Cara Kerja PLTN
Pembangkit
listrik tenaga nuklir adalah stasiun pembangkit listrik termal dimana
panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir
di dalamnya. (www.wikipedia.org)
Dalam
PLTN, terdapat satu atau lebih reaktor nuklir di dalamnya. Dalam
reaktor nuklir tersebut, berlangsung reaksi nuklir. Reaksi nuklir
tersebut menghasilkan panas yang tinggi. Panas ini yang kemudian
digunakan untuk menghasilkan listrik.
Berdasarkan
reaksi nuklir yang terjadi, PLTN dapat dibagi menjadi 2 jenis:
1.
Reaktor Fisi
Dalam
PLTN Reaktor fisi, terjadi reaksi fisi di dalam reaktornya. Reaksi
fisi adalah reaksi pemecahan inti atom. Dengan memecah atom, akan
diperoleh tenaga yang cukup besar. Biasanya digunakan bahan uranium
dan plutonium untuk reaksi fisi ini.
Reaktor
fisi dapat dikelompokan lagi menjadi:
- Reaktor termal
Reaktor
termal ini menggunakan moderator neutron untuk melambatkan atau
me-moderate neutron sehingga mereka dapat menghasilkan reaksi fissi
selanjutnya. Neutron yang dihasilkan dari reaksi fissi mempunyai
energi yang tinggi atau dalam keadaan cepat, dan harus diturunkan
energinya atau dilambatkan (dibuat thermal) oleh moderator sehingga
dapat menjamin kelangsungan reaksi berantai.
- Reaktor cepat
Digunakan
untuk menjaga kesinambungan reaksi berantai tanpa memerlukan
moderator neutron. Karena reaktor cepat menggunkan jenis bahan bakar
yang berbeda dengan reaktor thermal, neutron yang dihasilkan di
reaktor cepat tidak perlu dilambatkan guna menjamin reaksi fissi
tetap berlangsung. Boleh dikatakan, bahwa reaktor thermal menggunakan
neutron thermal dan reaktor cepat menggunakan neutron cepat dalam
proses reaksi fissi masing-masing.
- Reaktor subkritis
Menggunakan
sumber neutron luar ketimbang menggunakan reaksi berantai untuk
menghasilkan reaksi fissi. Hingga 2004 hal ini hanya berupa konsep
teori saja, dan tidak ada purwarupa yang diusulkan atau dibangun
untuk menghasilkan listrik, meskipun beberapa laboratorium
mendemonstrasikan dan beberapa uji kelayakan sudah dilaksanakan.
2.
Reaktor Fusi
Dalam
PLTN reaktor fusi, terjadi reaksi fusi di dalam reaktornya. Reaksi
fusi adalah reaksi penggabungan inti. Reaksi fusi dapat menghasilkan
energi yang lebih besar dengan bahan bakar yang mudah di dapat dan
tingkat polusi yang rendah. Bahan yang digunakan bisa didapat dari
air. Namun reaktor ini tidak dapat dibuat karena diperlukan suhu
sangat tinggi untuk keberlangsungan reaksi fusi. Kondisi suhu ini
yang tidak dapat dipenuhi.
- Kelebihan PLTN
- Tidak menghasilkan gas efek rumah kaca karena pada PLTN tidak melakukan reaksi pembakaran bahan bakar fosil karena PLTN menggunakan Uranium sebagai bahan bakarnya dan menggunakan peluruhan untuk menghasilkan energi tersebut.
- Tidak menghasilkan gas-gas yang mencemari udara seperti CO, SO2 , NO, mercury.
- Menggunakan bahan bakar yang relatif lebih murah dibandingkan pembangkit listrik tenaga lain karena pada PLTN digunakan bahan bakar yang relatif lebih sedikit dibandingkan dengan Pembangkit listrik lainnya.
- Untuk PLTN reaksi fusi, bahan bakar yang digunakan sangat melimpah di bumi . Dimana reaksi fusi ini menggunakan Hidrogen yang dapat dielektrolisis dari air yang sangat melimpah di bumi ini.
- Rasio bahan bakar yang diperlukan dengan energi yang dihasilkan sangat besar.
- Kerugian PLTN
Adapun
kerugian dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, diantaranya:
- Menghasilkan bahan sisa radioaktif yang berumur sangat panjang, sehingga harus disimpan dan diamankan untuk waktu yang sangat lama.
- Dapat melepaskan bahan-bahan raiokatif.
- Dalam Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir terdapat himpunan bahan-bahan radioaktif dalam jumlah amat bear yang harus dikungkung dalam keadaan bgaimnanapun juga.
- Modal yang diperlukan untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir lebih besar dan waktu pembangunannya lebih lama dibandingkan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Batubara.
No comments:
Post a Comment