Ika
Aprilia Ayu Wardani
Ketel uap merupakan gabungan
yang kompleks dari pipa-pipa penguapan (evaporator), pemanas lanjut
(superheater), pemanas air (ekonomiser) dan pemanas udara (air heater).
Pipa-pipa penguapan (evapurator) dan pemanas lanjut (superheater) mendapat
kalor langsung dari proses pembakaran bahan bakar, sedangkan pemanas air
(economiser) dan pemanas udara (air heater) mendapat kalor dari sisa gas hasil
pembakaran sebelum dibuang ke atmosfer. Disini saya akan membahas pada bagian
evaporator sebagai penghasil evaporasi (penguapan) dalam ketel uap.
Evaporator
adalah sebuah alat yang berfungsi untuk memanaskan air hingga berubah menjadi
uap jenuh, evapurator terdiri atas pipa-pipa air yang disusun dengan jarak
sempit agar penyerapan kalor setinggi mungkin. Pipa-pipa tersebut adalah pipa
evapurator yang berfungsi sebagau pipa penguapan yaitu merubah air menjadi uap.Air
masuk ketel melewati pipa pengatur turun (down corner) kemudian mengisi pipa
evapurator dan mengalami pemanasan oleh pembakaran bahan bakar dan air akan
mendidih lalu menuju Drum ketel oleh separator dilakukan proses pemisahan
antara uap dan air. Air yang tersisa akan disirkulasikan kembali ke pipa
evapurator untuk dipanaskan kembali. Selanjutnya uap tersebut akan dialirkan ke
superheater untuk dipanaskan lebih lanjut.
Evaporasi
adalah suatu proses berubahnya air menjadi uap air dari perairan terbuka, tanah
dan batuan lainnya. Umumnya evaporasi atau penguapan dapat dilihat dari
lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas dengan volume
signifikan. Evaporasi bertujuan untuk mengurangi kadar air suatu bahan dalam
suatu larutan (solution) agar bahan tersebut tahan terhadap proses penyimpanan.
Kecepatan evaporasi sangat tergatung pada beberapa faktor, diantaranya suhu,
tekanan, jenis bahan, luas permukaan dan
lama evaporasi. Disini saya akan membahas tentang pengaruh tekanan
terhadap evaporasi.Yang mana dengan kondisi tekanan yang cukup besar akan
mengakibatkan kadar air dalam bahan menurun sehingga berat daripada bahan tersebut
juga akan mengalami penurunan. Penurunan tersebut juga dapat disebabkan oleh
pengaruh suhu evaporasi yang digunakan, dengan suhu yang cukup tinggi secara
otomatis penguapan air akan cepat terjadi sehingga kandungan atau kadar air
dalam bahan juga akan berkurang. Hal ini biasanya juga diikuti dengan perlakuan
evaporasi dengan waktu lama sehingga dengan kondisi suhu cukup tinggi dan waktu
evaporasi lama maka proses pengurangan kadar air dalam bahan menjadi semakin
cepat, dan tentunya diikuti penurunan berat bahan.
Prinsip
kerja peralatan evaporator vakum ini berdasarkan pada kenyataan bahwa penurunan
tekanan akan menyebabkan turunnya titik didih cairan.
Kita tahu bahwa Ketel uap adalah alat yang berfungsi menghasilkan uap
pada suhu dan tekenan yang ditentukan atau bejana tertutup dimana panas
pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam berupa
energi kerja. Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas
ke suatu proses. Air panas atau steam pada tekanan dan suhu tertentu
mempunyai nilai energi yang kemudian digunakan untuk mengalirkan panas dalam
bentuk energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan sampai menjadi steam,
maka volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga yang
menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga sistem boiler merupakan
peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.
Proses kerja dari boiler adalah
energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan,
temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan
digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-temperatur
rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi (high
pressure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatan steam yang keluar
dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanasakan cairan dan
menjalankan suatu mesin (commercial and industrial boilers), atau
membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi mekanik
kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik (power
boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler tersebut,
yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan energi listrik,
kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah
dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat recovery
boiler.
No comments:
Post a Comment