TUGAS
Resume
Sistem Pembangkit Uap
“Gas
Alam”
Nama :
Nicolas Subet Yamadi
NIM :
K2512053
Prodi :
PTM 2012
Gas
alam sering juga disebut sebagai gas bumi atau gas rawa, adalah bahan
bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana CH4). Ia
dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi dan juga tambang
batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana diproduksi melalui
pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain
dari fosil, maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat ditemukan di
rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah, serta penampungan kotoran
manusia dan hewan.
Komposisi
kimia
Komponen
utama dalam gas alam adalah metana (CH4), yang merupakan molekul
hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas alam juga mengandung
molekul-molekul hidrokarbon yang lebih berat seperti etana (C2H6),
propana (C3H8) dan butana (C4H10), selain juga gas-gas yang
mengandung sulfur (belerang). Gas alam juga merupakan sumber utama
untuk sumber gas helium.
Metana adalah gas rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan global ketika terlepas ke atmosfer, dan umumnya dianggap sebagai polutan ketimbang sumber energi yang berguna. Meskipun begitu, metana di atmosfer bereaksi dengan ozon, memproduksi karbon dioksida dan air, sehingga efek rumah kaca dari metana yang terlepas ke udara relatif hanya berlangsung sesaat. Sumber metana yang berasal dari makhluk hidup kebanyakan berasal dari rayap, ternak (mamalia) dan pertanian (diperkirakan kadar emisinya sekitar 15, 75 dan 100 juta ton per tahun secara berturut-turut). Komponen %
Metana (CH4) 80-95
Etana (C2H6) 5-15
Propana (C3H8) and Butane (C4H10) <>
Metana adalah gas rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan global ketika terlepas ke atmosfer, dan umumnya dianggap sebagai polutan ketimbang sumber energi yang berguna. Meskipun begitu, metana di atmosfer bereaksi dengan ozon, memproduksi karbon dioksida dan air, sehingga efek rumah kaca dari metana yang terlepas ke udara relatif hanya berlangsung sesaat. Sumber metana yang berasal dari makhluk hidup kebanyakan berasal dari rayap, ternak (mamalia) dan pertanian (diperkirakan kadar emisinya sekitar 15, 75 dan 100 juta ton per tahun secara berturut-turut). Komponen %
Metana (CH4) 80-95
Etana (C2H6) 5-15
Propana (C3H8) and Butane (C4H10) <>
Nitrogen,
helium, karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), dan air dapat
juga terkandung di dalam gas alam. Merkuri dapat juga terkandung
dalam jumlah kecil. Komposisi gas alam bervariasi sesuai dengan
sumber ladang gasnya.
Campuran
organosulfur dan hidrogen sulfida adalah kontaminan (pengotor) utama
dari gas yang harus dipisahkan . Gas dengan jumlah pengotor sulfur
yang signifikan dinamakan sour gas dan sering disebut juga sebagai
"acid gas (gas asam)". Gas alam yang telah diproses dan
akan dijual bersifat tidak berasa dan tidak berbau. Akan tetapi,
sebelum gas tersebut didistribusikan ke pengguna akhir, biasanya gas
tersebut diberi bau dengan menambahkan thiol, agar dapat terdeteksi
bila terjadi kebocoran gas. Gas alam yang telah diproses itu sendiri
sebenarnya tidak berbahaya, akan tetapi gas alam tanpa proses dapat
menyebabkan tercekiknya pernafasan karena ia dapat mengurangi
kandungan oksigen di udara pada level yang dapat membahayakan.
Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan menimbulkan ledakan. Gas alam lebih ringan dari udara, sehingga cenderung mudah tersebar di atmosfer. Akan tetapi bila ia berada dalam ruang tertutup, seperti dalam rumah, konsentrasi gas dapat mencapai titik campuran yang mudah meledak, yang jika tersulut api, dapat menyebabkan ledakan yang dapat menghancurkan bangunan. Kandungan metana yang berbahaya di udara adalah antara 5% hingga 15%.
Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan menimbulkan ledakan. Gas alam lebih ringan dari udara, sehingga cenderung mudah tersebar di atmosfer. Akan tetapi bila ia berada dalam ruang tertutup, seperti dalam rumah, konsentrasi gas dapat mencapai titik campuran yang mudah meledak, yang jika tersulut api, dapat menyebabkan ledakan yang dapat menghancurkan bangunan. Kandungan metana yang berbahaya di udara adalah antara 5% hingga 15%.
Ledakan
untuk gas alam terkompresi di kendaraan, umumnya tidak
mengkhawatirkan karena sifatnya yang lebih ringan, dan konsentrasi
yang diluar rentang 5 - 15% yang dapat menimbulkan ledakan.
Kandungan
energi
Pembakaran satu meter kubik gas alam komersial menghasilkan 38 MJ (10.6 kWh).
Pembakaran satu meter kubik gas alam komersial menghasilkan 38 MJ (10.6 kWh).
Gas
alam di Indonesia
Pemanfaatan
gas alam di Indonesia dimulai pada tahun 1960-an dimana produksi gas
alam dari ladang gas alam PT Stanvac Indonesia di Pendopo, Sumatera
Selatan dikirim melalui pipa gas ke pabrik pupuk Pusri IA, PT Pupuk
Sriwidjaja di Palembang. Perkembangan pemanfaatan gas alam di
Indonesia meningkat pesat sejak tahun 1974, dimana PERTAMINA mulai
memasok gas alam melalui pipa gas dari ladang gas alam di Prabumulih,
Sumatera Selatan ke pabrik pupuk Pusri II, Pusri III dan Pusri IV di
Palembang. Karena sudah terlalu tua dan tidak efisien, pada tahun
1993 Pusri IA ditutup,dan digantikan oleh Pusri IB yang dibangun oleh
putera-puteri bangsa Indonesia sendiri. Pada masa itu Pusri IB
merupakan pabrik pupuk paling modern di kawasan Asia, karena
menggunakan teknologi tinggi. Di Jawa Barat, pada waktu yang
bersamaan, 1974, PERTAMINA juga memasok gas alam melalui pipa gas
dari ladang gas alam di lepas pantai (off shore) laut Jawa dan
kawasan Cirebon untuk pabrik pupuk dan industri menengah dan berat di
kawasan Jawa Barat dan Cilegon Banten. Pipa gas alam yang membentang
dari kawasan Cirebon menuju Cilegon, Banten memasok gas alam antara
lain ke pabrik semen, pabrik pupuk, pabrik keramik, pabrik baja dan
pembangkit listrik tenaga gas dan uap.
Selain
untuk kebutuhan dalam negeri, gas alam di Indonesia juga di ekspor
dalam bentuk LNG (Liquefied Natural Gas)
Salah
satu daerah penghasil gas alam terbesar di Indonesia adalah Aceh.
Sumber gas alam yang terdapat di daerah Kota
Lhokseumawe dikelola oleh PT
Arun NGL Company. Gas alam telah diproduksikan sejak tahun 1979
dan diekspor ke Jepang
dan Korea
Selatan. Selain itu di Krueng Geukuh, Nanggröe Aceh Barôh
(kabupaten Aceh Utara) juga terdapat PT
Pupuk Iskandar Muda pabrik pupuk urea,
dengan bahan baku dari gas alam.
Daftar
Pustaka
1.
http://curahanilmu.blogspot.com/2009/05/makalah-mengenai-minyak-bumi-dan-gas.html
( Di download pada 15 Maret 2015)
2.
http://id.wikipedia.org/wiki/Gas_alam
( Di download pada 15 Maret 2015)
No comments:
Post a Comment