KLASIFIKASI
TURBIN UAP
Oleh
:
TUTUKO
FIRDANI
K2513067
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin,
segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong penulis dalam
menyelesaikan tugas ini dengan penuh kemudahan. Sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpahkan kepada baginda tercinta Rasulullah SAW hingga
akhir zaman.
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah sistem pembangkit uap
dan untuk pembaca dapat memperluas ilmu mengenai sistem pembangkit
uap yang digunakan untuk bergelut dalam pembangkitan tenaga uap.
Penulis memfokuskan diri pada pembahasan klasifikasi desain turbin.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Surakarta,
15 Maret 2015
Tutuko
firdani
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Sistem
pembangkit listrik tenaga uap merupakan sistem pembangkitan energi
lstrik dari pengubahan energi thermal yang dihasilkan oleh bahan
bakar untuk memanaskan air. Bahan bakar ini merupakan energi kalor
tersimpan yang memiliki nilai kalor tertentu, seperti contohnya
adalah batu bara, minyak solar, biomassa, dan energi uranium dari
reaksi pembelahan (fisi).
Dalam
pengubahan energi thermal diperlukan komponen atau rekayasa ilmu
teknik mesin dalam pengubahan bentuk-bentuk energi agar diperoleh
hasil akhir berupa energi listrik yang dapat digunakan untuk hajat
hidup orang banyak. Pengubahan energi thermal hasil pembakaran bahan
bakar harus diubah menjadi energi kinetik putaran poros, agar dapat
memutar generator listrik dan menghasilkan fluks-fluks listrik.
Komponen yang digunakan ini adalah turbin uap.
Turbin
uap merupakan komponen penting dalam sistem pembangkitan listrik
tenaga uap. Komponen ini berperan penting dalam pengubahan energi
kinetik dari nosel yang menyemprotkan uap supaya terjadi energi gerak
anguler yang berguna untuk memutar poros dari generator.
Supaya
terjadi efisiensi dalam penggunaaan kalor bahan bakar dan efisiensi
energi potensial uap maka diperlukan desain turbin uap. Sehingga
energi loss yang terbuang begitu saja dapat diminimalisir.
1.2
Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah yang penulis ambil adalah sebagai berikut:
1.
Apakah
pengertian turbin
uap ?
2.
Bagaimana
prinsip
kerja turbi uap ?
3. Bagaimana
klasisfikasi klasifikasi turbin uap?
4.
bagaimana
desain efisiensi turbin uap ?
5.
faktor-faktor yang mempengaruhi kerugian dalam turbin uap?
1.3
Tujuan
Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
- Mengetahui pengertian turbin uap
- Mengetahui klasifikasi turbin uap
3.
Mengetahui
prinsip kerja
4.
Mengetahui
efisiensi dan kerugian yang terjadi pada turbin uap
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Turbin Uap
Sistem
turbin uap merupakan salah satu jenis mesin panas yang mengkonversi
sebagian panas yang diterimanya menjadi kerja. Sebagian panas lainnya
dibuang ke lingkungan dengan temperatur yang lebih rendah.
Dengan kata lain mengubah energi entalpi fluida menjadi energi
mekanik.
Turbin
Uap sendirimerupakan salah satu komponen dasar dalam pembangkit
listrik tenaga uap. Dimana
komponen utama dari sistem tersebut yaitu : Ketel, kondensor, pompa
air ketel, dan turbin itu sendiri. Uap yang berfungsi sebagai fluida
kerja dihasilkan oleh katel uap, yaitu suatu alat yang berfungsi
untuk mengubah air menjadi uap.
Turbin
telah mengalami perkembangan dalam desainnya.
Turbin
yang paling sederhana mempunyai komponen Pada roda turbin terdapat
sudu dan fluida kerja mengalir melalui ruang diantara sudu
tersebut. Apabila roda turbin dapat berputar, maka terdapat gaya yang
bekerja pada sudu. Gaya tersebut terjadi akibat perubahan momentum
dari fluida kerja yang mengalir di antara sudu. Fluida kerja turbin
yang dapat digunakan adalah air, uap air, dan gas. Fluida kerja
turbin pada PLTU adalah uap, sehingga turbin pada PLTU disebut turbin
uap.
Macam
jenis turbin terbagi dari jenis fluida, jumlah bilah, tipe bilah,
maupun arah alirannya. Dalam pembuatan desain turbin diperlukan
pemahaman akan mekanika fluida, termodinamika, dan mekanika kekuatan
material untuk menghitung beban gaya yang akan diderita sudu-sudu
turbin.
Gb.
Sistem flow uap air
2.2
Prinsip Kerja Turbin Uap
Pada
intinya prinsip kerja turbin uap
adalah menerima energi kinetik dari superheated vapor (uap kering)
yang dkeluarkan oleh nosel sehingga sudu-sudu turbin terdorong secara
anguler atau bergerak memutar. berikut
penjelasan prinsip kerja:
1.
Uap masuk kedalam turbin melalui nosel.
Didalam nosel energi panas dari uap dirubah menjadi energi kinetis
dan uap mengalami pengembangan.
Tekanan
uap pada saat keluar dari nosel lebih kecil dari pada saat masuk ke
dalam nosel, akan tetapi sebaliknya kecepatan uap keluar nosel lebih
besar dari pada saat masuk ke dalam nosel.
Uap
yang memancar keluar dari nosel diarahkan ke sudu-sudu turbin yang
berbentuk lengkungan dan dipasang disekeliling roda turbin. Uap yang
mengalir melalui celah-celah antara sudu turbin itu dibelokkan kearah
mengikuti lengkungan dari sudu turbin. Perubahan kecepatan uap ini
menimbulkan gaya yang mendorong dan kemudian memutar roda dan poros
turbin.
2. Jika
uap masih mempunyai kecepatan saat meninggalkan
sudu turbin berarti hanya sebagian yang energi kinetis dari uap yang
diambil oleh sudu-sudu turbin yang berjalan. Supaya energi kinetis
yang tersisa saat meninggalkan sudu turbin dimanfaatkan maka pada
turbin dipasang lebih dari satu baris sudu gerak. Sebelum memasuki
baris kedua sudu gerak. Maka antara baris pertama dan baris kedua
sudu gerak dipasang satu baris sudu tetap ( guide blade ) yang
berguna untuk mengubah arah kecepatan uap, supaya uap dapat masuk ke
baris kedua sudu gerak dengan arah yang tepat.
3. Kecepatan
uap saat meninggalkan sudu gerak yang terakhir harus dapat dibuat
sekecil mungkin, agar energi kinetis yang tersedia dapat dimanfaatkan
sebanyak mungkin. Dengan demikian effisiensi turbin menjadi lebih
tinggi karena kehilangan energi relatif kecil.
2.3
Klasifikasi Turbin Uap
2.3.1
Klasifikasi Turbin berdasarkan Prinsip Kerja (ekspansi
uap)
- Turbin Impulse
Turbin
impuls atau turbin tahapan impuls adalah turbin sederhana berotor
satu atau banyak (gabungan ) yang mempunyai sudu-sudu pada rotor itu.
Sudu biasanya simetris dan mempunyai sudut masuk dan sudut keluar.
Karena
pada sudu gerak tidak terjadi ekspansi maka bentuk sudu gerak turbin
tersebut adalah simetris
Uap
kering (superheated vapor) diekspansikan di nosel sehingga terjadi
pengubahan energi potensial maksimal menjadi energi kinetik maksimal.
Konversi eneri ini ditunjukan dengan persamaan. Konversi eneri ini
ditunjukan dengan persamaan :
C2
sama dengan akar dari 2 kali h1 dikurangi h2
Dimana
C2 adalah kecepatan absolut yang keluar dari nosel, sedangkan h1
adalah entalpi masuk dan h2 adalah entalpi keluar dari nosel. Gas
kecepatan tinggi menghantam bilah dimana sebagian besar dari energi
kinetik diubah menjadi putaran poros turbin. Untuk mendapatkan
transfer energi maksimum maka bilah-bilah turbin harus berotasi 1,5
kali kecepatan semburan uap kering.
Turbin
impuls dapat merupakan turbin impuls sederhana (bertingkat tunggal),
turbin impuls kecepatan bertingkat (turbin Curtis) atau turbin impuls
tekanan bertingkat (turbin Rateau). Keadaan aliran uap dalam turbin
tersebut dapat diterangkan dengan menggunakan grafik tekanan dan
kecepatan absolut.
Kecepatan
uap naik karena nosel berfungsi menaikkan kecepatan uap, kemudian uap
rnengalir ke dalarn baris sudu gerak pad a tekanan konstan. Tetapi
kecepatan absolutnya turun karena energi kinetik uap diubah menjadi
kerja mernutar roda turbin. Uap yang ke luar turbin masih
berkecepatan tinggi, sehingga rnasih rnengandung energi tinggi atau
kerugian energi rnasih terlalu besar.
Untuk
rnencegah kerugian energi yang terlalu besar, uap diekspansikan
secara bertahap didalam turbin bertingkat ganda. Dengan turbin
bertingkat ganda, diharapkan proses penyerapan energi (proses
pengubahan energi termal menjadi kerja rnekanik) dapat berlangsung
effisien. Perubahan tekanan dan kecepatan absolut dari uap didalarn
turbin irnpuls kecepatan bertingkat (turbin Curtis). Uap hanya
diekspansikan di dalam nosel (baris sudu tetap pertarna) dan
selanjutnya tekanannya konstan. Akan tetapi turbin tersebut rnasih
dalarn golongan turbin irnplus karena didalarn baris sudu Gerak
tidak terjadi ekspansi (penurunan tekanan). Meskipun tekanan uap
didalam sudu gerak konstan, kecepatan absolut turun karena sebagian
dari energi uap diubah menjadi kerja memutar roda turbin. Kecepatan
uap didalam sudu tetap berikutnya tidak naik karena tekanannya
konstan
Turbin
impuls lain adalah sebagai berikut :
- Turbin satu tahap.
- Turbin impuls gabungan.
- Turbin impuls gabungan kecepatan.
Ciri-ciri
dari turbin impuls antara lain:
- Proses
pengembangan uap / penurunan tekanan seluruhnya terjadi pada sudu
diam / nosel.
- memiliki tekanan rata dalam turbin sama sehingga disebut dengan Tekanan Rata.
- Turbin Reaksi
Turbin
reaksi adalah turbin dengan proses ekspansi (penurunan tekanan) yang
terjadi baik di dalam baris sudu tetap maupun sudu gerak, energi
termal uap diubah menjadi energi kinetik di sudu-sudu penghantar dan
sudu-sudu jalan, dan kemudian gaya reaksi dari uap akan mendorong
sudu-sudu untuk berputar. Turbin reaksi disebut juga turbin Parsons
sesuai dengan nama pembuat turbin pertama, yaitu Sir Charles Parsons
(Suyanto:2010)
Turbin
reaksi, turbin yang proses ekspansi fluida kerjanya terjadi
baik pada nosel maupun sudu gerak, energi termal uap diubah menjadi
energi kinetik di sudu-sudu penghantar dan sudu-sudu jalan,
dan kemudian gaya reaksi dari uap akan mendorong sudu-sudu
untuk berputar.
Turbin
reaksi mempunyai tiga tahap, yaitu masing-masingnya terdiri dari
baris sudu tetap dan dua baris sudu gerak. Sudu bergerrak turbin
reaksi dapat dibedakan dengan mudah dari sudu impuls karena tidak
simetris, karena berfungsi sebagai nossel bentuknya sama dengan sudu
tetap walaupun arahnya lengkungnya berlawanan.Turbin
reaksi nekatingkat/bertingkat. Setiap tingkat terdiri dari nosel
tetap dan nosel bergerak. Penurunan tekanan terjadi di ke dua nosel
tersebut. Turbin reaksi merupakan turbin bertingkat dengan nosel
tetap dan nosel bergerak selihberganti. Pasangan nosel tetap dan
nosel bergerak disebut satu tingkat. Seperti turbin impuls, turbin
reaksi nekatingkat dapat bekerja pada sudu dengan kecepatan rendah
untuk menghasilkan daya maksimum.
Ciri-ciri
turbin ini adalah :
- Penurunan tekanan uap sebagian terjadi di Nosel dan Sudu Gerak
- Adanya perbedaan tekanan didalam turbin sehingga disebut Tekanan Bertingkat.
Contoh
dari turbin reaksi ini adalah turbin hero.
- Klasifikasi turbin uap berdasarkan pada tingkat penurunan Tekanan Dalam Turbin
- Turbin Tunggal ( Single Stage )
Uap
dari nosel akan mendorong sudu-sudu secara terus menerus sehingga
mengakibatkan roda turbin berputar. Ekspansi uap melalui nosel
mengubah energi termal entalpi menjadi energi mekanik atau kecepatan
tinggi. Kecepatan uap diekspansikan ke sudu gerak.
Kombinasi
antara nosel dan sudu gerak dalam turbin paling sederhana adalah
turbin satu tingkat (single
stage). Turbin satu
tingkat (single
stage) digunakan
pada kebutuhan khusus, dan dapat dikenali dengan uap keluar yang
masih memiliki banyak energi
Dengan
kecepatan satu tingkat atau lebih turbin ini cocok untuk untuk daya
kecil, misalnya penggerak kompresor, blower, dll.
- Turbin Bertingkat (Aksi dan Reaksi ).
Disini
sudu-sudu turbin dibuat bertingkat, biasanya cocok untuk daya besar.
Pada turbin bertingkat terdapat deretan sudu 2 atau lebih. Sehingga
turbin tersebut terjadi distribusi kecepatan / tekanan.
Pada
turbin dengan 3 tingkat
misalnya, terdiri dari 3 sudu gerak yang terdapat pada poros. Uap
dari nosel mengenai sudu-sudu yang akan mengerakkan poros berputar.
Ketika uap melewati nosel pertama, kecepatan uap akan menaik, dan
tekanan uap akan menurun. Penurunan tekanan akan diikuti dengan
kenaikan volume spesifik uap. Uap mengekspansi sebagian energi ke
sudu gerak dan meninggalkan nosel pertama, serta memasuki nosel ke 2,
dimana uap mengekspansi sebagian energi lagi. Energi diekspansi pada
tingkat ke 2 dan ke 3. Setelah uap melalui tingkat ke 3, dimana uap
memberikan energinya untuk mengasilkan gerak, uap akan meninggalkan
turbin sebagai uap ke luar. Ukuran sudu gerak setiap tingkat akan
lebih besar dari tingkat sebelumnya seiring dengan dengan kenaikan
volume spesifik uap.
Terdapat
sedikit kerugian/kehilangan energi, ketika uap melalui nose!. Proses
konversi energi terjadi di nose!, dimana energi internal (tekanan)
uap dikonversi menjadi energi kinetik (kecepatan). Nosel harus
didisain dengan penyempitan luas area aliran uap secara halus.
Kemudian uap akan mengalami percepatan melalui nosel karena
penyempitan luas area aliran dan akan meninggalkan nosel dengan
kecepatan uap yang tinggi. Lalu, uap akan menubruk sudu gerak, dimana
sudu tersebut didisain untuk mengambil energi dari kecepatan uap yang
tinggi.
Sudu
gerak akan mengakibatkan perubahan kecepatan uap ketika uap melewati
sudu tersebut, yang mengakibatkan pemindahan energi dari uap sudu,
yaitu dalam bentuk kecepatan uap yang tinggi. Ketika uap menimpa sudu
gerak, uap memberikan gaya dan energinya · ke sudu, dalam bentuk
perubahan momentum, yang mempercepat sudu bergerak.
Didalam
proses turbin, energi termaljenthalpi menjadi energi mekanik,
terdapat 2 transformasi energi utama, yaitu;
- transformasi energi pertama adalah proses thermodinamik, yaitu energi thermal diubah ke energi kinetik, yang menghasilkan kecepatan uap yang tinggi dan perubahan momentum.
- transformasi energi kedua adalah proses mekanik, yaitu uap menimpa sudu gerak, yang imparting momentum sehingga memutar poros turbin.
2.3.3
Klasifikasi turbin berdasarkan arah
aliran Uap
Seperti
dijelaskan diatas, salah satu karakter turbin dapat dibedakan
berdasarkan arah aliran uap, yaitu turbin aksial, turbin radial, dan
turbin helikal. Secara umum, arah aliran uap ditentukan oleh posisi
relatif dari nose!, diaphragms, sudu tetap dan sudu gerak.
- Turbin aksial
Turbin
aksial adalah turbin dengan arah uapnya mengalir sejajar terhadap
sumbu turbin (shaft).
Pada
proses· ekspansinya turbin ini dapat dibedakan menjadi Turbin impuls
dan turbin reaksi.
- Turbin radial
Turbin
radial adalah turbin dengan arah uapnya mengalir tegak lurus terhadap
sumbu turbin (shaft)
- Turbin helikal
Turbin
helikal adalah turbin dengan arah uapnya mengalir tangesial terhadap
lingkaran rotor dan menubruk/menimpa sudu gerak. Sudusudu dibentuk
sedemikian rupa sehingga arah aliran uap berbalik pada setiap sudu.
Sebagian turbin helikal digunakan untuk pemanfaatan uap kembali,
dimana uap keluar dari sudu akan dikembalikan untuk menubruk sudu
gerak melalui kanal di turbin, hal tersebut akan mengekspansi energy
uap lebih banyak
Pembagian
aliran uap apakah aliran tunggal atau aliran ganda, tergantung apakah
aliran uap dalam satu arah atau dua arah.
- Aliran uap tunggal: Uap memasuk ke inlet turbin dan mengalir sekali jalan melalui sudu dengan arah aksial dan keluar dari turbin.
- Aliran uap ganda:: Uap memasuk melalui tengah turbin dan mengalir melalui sudu menuju masing-masing ujung poros , dan keluar melaui exhaust chambers. Keunggulan dari aliran uap ganda adaalah sudusudu akan lebih pendek dibnadingkan dengan aliran uap tunggal pada kapasitas yang sarna dan mengurangi daya dorong aksial
Sedangkan
berdasarkan aplikasi dalam pemakaiannya, turbin uap dapat digolongkan
dalam tiga jenis utama, yaitu:
o
Turbin generator, yang dioperasikan di industri dan termaI
o
Turbin mekanik, yang dioperasikan untuk menggerakan :kompresor,
pompa, blower
o
Turbin kapaI (marine
turbine), yang
dioperasikan untuk menggerakan baling-baling kapaI, dan perlengkapan
kapaI Perbedaan utama antara turbin mekanik dengan turbin-turbin
lainya adalah :
- putaran bervariasi antara (80% sid 105%) dari putaran rancangan nomal
- perbedaan karakteristik out put turbine (lihat gambar 14)
- putaran tinggi
• sesuai
dengan standar API (American
petroleum institute).
2.3.4
Klasifikasi turbin berdasarkan Proses Penurunan Tekanan Uap
1.
Turbin Kondensasi.
Turbin
kondisi dipakai bila seluruh energi uap dipergunakan untuk
menghasilkan daya. Uap yang keluar dari turbin dikondensasikan dalam
kondenser, dengan tujuan mendapatkan tekanan lawan yang cukup rendah,
sehingga menghasilkan daya yang tinggi. Kemudian air hasil kondensasi
dapat disirkulasikan kembali ke dalam ketel. Turbin kondensasi yang
disebut juga turbin kondensasi langsung (straight
condensing turbine). Tekanan keluar
turbin kurang dari 1 atm dan dimasukkan kedalam kompresor.
Ilustrated
condensing turbin by JP. Holman
- Turbin Tekanan Lawan.
Turbin
tekanan lawan dipakai bila suatu industri (pabrik) membutuhkan
pemakaian uap yang berganda yaitu sebagai sumber energi potensial dan
sekaligus sebagai sumber energi untuk keperluan pemprosesan. Tekanan
uap meninggalkan tekanan turbin ( tekanan lawan) diatur sesuai dengan
tekanan uap pemproses. Dengan demikian, tekanan dan temperatur uap
dari ketel harus diatur berdasarkan tekanan, temperatur uap pemroses
dan daya yang dihasilkan, efisiensi serta konsumsi uap untuk turbin.
Ilustrasi
turbin tekanan lawan
Daya
turbin tekanan lawan dihasilkan dari ekspansi uap dari tekanan awal
(initial) ekonomis turun sampai tekanan pemanasan. Layout dari
instalasi uap untuk turbin tekanan lawan
steam
yang keluar masih bertekanan relatif
tinggi. Apabila tekanan sisi keluar turbin
masih besar dari 1 atm sehingga masih dapat dimanfaatkan untuk
menggerakkan turbin lain. Turbin jenis ini banyak digunakan di pabrik
kimia
- Turbin Ekstraksi
Turbin
ekstraksi terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
- turbin ekstraksi kondensasi
- turbin ekstraksi tekanan lawan
Turbin
ekstraksi kondensasi, beroperasi dengan penggunaan uap ganda, yaitu
untuk pembangkit tenaga (penyediaan daya), dan juga untuk penyediaan
uap bagi keperluan-keperluan ekstraksi. Bila tidak ada kebutuhan uap
untuk ekstraksi, maka turbin akan bekerja sebagai turbin kondensasi
langsung. Turbin ekstraksi kondensasi
Didalam
turbin ini sebagian uap dalam turbin diekstraksi untuk roses
pemanasan lain, misalnya proses industri.
Induction
turbine ilustrated by JP. holman
Turbin
ekstraksi kondensasi banyak ditemukan di beberapa industri, dimana
uap bertekanan rendah digunakan untuk berbagai pemprosesan
(processing), dan uap bertekanan tinggi sebagai penggerak mula
(primer mover) untuk pembangkit tenaga. Turbin itu ·disebut juga
turbin uap dengan pembuangan dini seperti terlihat dalam gambar 21
dibawah ini.
Turbin
dengan pembuangan dini (pass out turbine) terdiri dari dua bagian,
yaitu turbin bertekanan tinggi (TTT)
dan turbin
bertekanan rendah (TTR), dengan fungsi uap ganda, yaitu: untuk
keperluan pemprosesan dan pembangkit tenaga. Sebagian uap dari turbin
tekanan tinggi (TTT)
dikeluarkan
untuk kebutuhan pemprosesan. Selebihnya masuk ke TTR, mengekspansi
turbin yang akan menghasilkan daya untuk menggerakan beban (load).
Uap
dari pemprosesan dan uap dari TTR dimasukan dalam kondensor, yang
kemudian menghasilkan air kondensat. Air kondensat dapat dijadikan
air pengisi ketel (boiler feed water).
- Kerugian yang terjadi dalam turbin
- kerugian dalam turbin one stage
- nozzle reheat merupakan rugi-rugi ketika steam diekspansikan di nosel secara adiabatik tak-reversibel dan mengakibatkan kenaikan temperatur steam (relatif terhadap temperatur jika steam diekspansikan isentropik)
- blade reheat merupakan rugi-rugi gesekan aliran steam ketika lewat sudu-gerak
- windage losses merupakan rugi-rugi gesekan ketika steam meninggalkan sudu-gerak
- stage reheat merupakan jumlah semua rugi-rugi dalam satu tahap ekspansi
- kerugian dalam turbin multi stage
Reheat
factor :
Efisiensi
isentropik turbin banyak tingkat
:
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan:
- sistem pembangkit tenaga uap merupakan sistem sistem pembangkitan uap dengan energi potensial superheated vapor.
- Salah satu komponen utama dalam pembangkitan energi listrik tenaga uap adalah turbin uap
- Turbin berfungsi dalam menerima hantaman dan menderita beban gaya dari nosel yang mengeluarkan kinetik uap kering yang sebelum masuk nosel memiliki energi potensial.
- Dalam penggunaan turbin terdapat kerugian-kerugian yang terjadi sehingga menurunkan efisiensi isentropik.
Daftar
Pustaka
(diakses
dan diunduh pada 14 maret 2015)
(diakses
pada 7 maret 2015)
Dipl.-Ing.
Suyanto MSc.2010. Kajian Modifikasi Desain Turbin Uap Menjadi Turbin
Hidrokarbon untuk PLTP Siklus Biner Daya 100 kW. Jakarta:BADAN
PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKONOLGI Pusat Teknologi Konversi dan
Konservasi Energi
(diakses
pada 13 maret 2015)
Perry.
Chemical engginering handbook. 5 edition.
Holman,
Jp.thermodynamic. for engginering approach. Iowa : Iowa state
university
No comments:
Post a Comment