RETNO DAMAYANTI
Salah satu proses pembakaran adalah pembakaran bahan bakar padat. Proses
pembakakaran bahan bakar padat dapat berlangsung jika bahan bakar bercampur
dengan oksidan yaitu oksigen dan berada pada lingkungan yang bertemperatur
tinggi (ada nyala api). Bahan bakar padat yang biasa kita kenal adalah batu
bara dan kayu. Proses pembakaran bahan bakar padat yang berdimensi atau
berjumlah besar akan mempengaruhi interaksi antara bahan bakar dengan oksigen selama
proses pembakaran. Waktu interaksi tersebut akan menjadi semakin lama mengingat
bahan bakar dalam jumlah besar.
Batu bara biasanya digunakan atau diolah oleh industri-industri besar. Contoh
dari penggunaan batu bara adalah di perusahaan sistem pembangkit uap tenaga
batu bara. Tentu saja batu bara yang dibutuhkan sangat besar mengingat
fungsinya adalah sebagai pemanas dalam ruang pembakaran untuk membentuk uap.
Untuk menangani proses pembakaran bahan bakar padat (batu bara) tersebut,
industri memiliki cara yang praktis. Di dalam industri terdapat fasilitas atau
alat penghancur batu bara menjadi serbuk (pulvizer).
Bentuk batu bara yang semula padat (bongkahan) menjadi serbuk yang menyebabkan
interaksi antara serbuk dengan oksigen dapat tercampur dengan lebih baik
sebelum penyalaan.
Ada beberapa metode pembakaran
bahan bakar padat batu bara yang sering digunakan yaitu :
1.
Stoker Mekanik
Sistem ini adalah sistem yang paling kuno dan masih
banyak digunakan. Penjelasan singkat metode pembakaran ini yaitu batu bara diumpankan melalui feeder ke conveyor mekanik sebagai tempat berlangsungnya proses pembakaran.
2.
Metode
Tanur Silikon
Pada proses pembakaran ini, bahan bakar batu bara
sudah menjadi serbuk. Serbuk ini kemudian diumpankan dengan pengkabutan melalui
burner yang disebut dengan tanur
silikon.
3.
Metode Fluidisasi
Dalam metode ini, serbuk batu bara yang akan dibakar
diumpankan dari feeder ke sebuah ruangan tertutup. Kemudian dari bawah
dihembuskan udara bertekanan seihngga serbuk batu bara terangkat seperti fluida
gas dengan pembakaran.
Seperti yang kita bahas bahas di atas, bahwa pembakaran dapat terjadi
karena ada reaksi antara oksigen dengan bahan bakar. Reaksi pembakaran ini
merupakan proses kimia. Terdapat hal-hal yang perlu diketahui dalam proses pembakaran
antara lain :
1.
Jika
karbon dibakar dengan oksigen yang cukup, maka akan dihasilkan karbondioksida
dengan sejumlah panas. Reaksinya adalah :
C + O2
CO2
2.
Jika
oksigen tidak tersedia dengan cukup, maka pembakaran karbon tidak sempurna
sehingga dihasilkan karbonmonoksida.
2C + O2
2CO
3.
Jika karbonmonoksida dibakar lebih
lanjut maka akan menghasilkan karbondioksida.
2CO + O2
2CO2
Oleh karena itu, dalam proses
pembakaran bahan bakar juga harus memperhatikan faktor-faktor di atas agar
diperoleh pembakaran yang masksimal.
No comments:
Post a Comment