Nama
: Slamet Widodo Raharjo
Nim :
K2512069
Makul :Sistem
Pembangkit Uap
Batubara
awalnya merupakan bahan organik yang terakumulasi dalam rawa-rawa
yang dinamakan peat. Pembentukan batubara memerlukan kondisi-kondisi
tertentu dan hanya terjadi pada era-era tertentu sepanjang sejarah
geologi. Zaman karbon kira-kira 340 juta tahun yang lalu (Jtl) adalah
masa pembentukan Batubara yang paling produktif.
Materi
Pembentuk Batubara
Hampir
seluruh pembentuk batubara berasal dari tumbuhan, jenis-jenis
tumbuhan pembentuk Batubara dan umurnya menurut Diessel (1981) adalah
sebagai berikut:
a. Alga, dari zaman prekambrium hingga ordovisium dan bersel tunggal sangat sedikit endapan batubara dari periode ini Silofita, Dari zaman Silur hingga devon tengah merupakan turunan dari alga. Sedikit endapan batubara dari periode ini.
b. Plirodefita, umur devon atas hingga karbon atas. Tumbuhan pembentuknya merupakan tumbuhan tanpa bunga dan biji serta berkembangbiak dengan spora.
c. Gimnospermae, Dari zaman permian hingga kapur tengah. Tumbuhan heteroseksual, biji terbungkus dalam buah, contohnya Pinus.
d. Angiosspermae, dari zaman kapur atas hingga kii. Jenis tumbuhan modern, buah menutupi biji, jantan dan betina dalam satu bunga, kurang bergetah dibanding gimnospermae sehingga secara umum kurang terawetkan.
a. Alga, dari zaman prekambrium hingga ordovisium dan bersel tunggal sangat sedikit endapan batubara dari periode ini Silofita, Dari zaman Silur hingga devon tengah merupakan turunan dari alga. Sedikit endapan batubara dari periode ini.
b. Plirodefita, umur devon atas hingga karbon atas. Tumbuhan pembentuknya merupakan tumbuhan tanpa bunga dan biji serta berkembangbiak dengan spora.
c. Gimnospermae, Dari zaman permian hingga kapur tengah. Tumbuhan heteroseksual, biji terbungkus dalam buah, contohnya Pinus.
d. Angiosspermae, dari zaman kapur atas hingga kii. Jenis tumbuhan modern, buah menutupi biji, jantan dan betina dalam satu bunga, kurang bergetah dibanding gimnospermae sehingga secara umum kurang terawetkan.
Kelas
dan Jenis Batubara
Berdasarkan
proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas, dan waktu,
umumnya batubara dibagi kedalam lima kelas yaitu:
a. Antrasit adalah kelas batubara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan. (luster) metalik. Mengandung antara 86 % – 98 % unsur karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8 %
b. Bituminus mengandung 68 – 86 % Unsur karbon (c) dan berkadar air 8-10 % dari beratnya.
c. Subbituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air. Sehingga menjadi sumber panas yang kurang efisien dibanding dengan bituminus.
d. Lignit atau batubara cokelat adalah batubara yang sangat lunak yang mengandung air 35 – 75 % dari beratnya.
e. Gambut, berpori dan memiliki kadar air diatas 75 % serta nilai kalori yang paling rendah.
a. Antrasit adalah kelas batubara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan. (luster) metalik. Mengandung antara 86 % – 98 % unsur karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8 %
b. Bituminus mengandung 68 – 86 % Unsur karbon (c) dan berkadar air 8-10 % dari beratnya.
c. Subbituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air. Sehingga menjadi sumber panas yang kurang efisien dibanding dengan bituminus.
d. Lignit atau batubara cokelat adalah batubara yang sangat lunak yang mengandung air 35 – 75 % dari beratnya.
e. Gambut, berpori dan memiliki kadar air diatas 75 % serta nilai kalori yang paling rendah.
Pembentukan
Batubara
Proses
perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga batubara disebut
dengan istilah pembatubaraan (Coalification).
Ada dua proses yang terjadi yaitu :
Ada dua proses yang terjadi yaitu :
a.
Tahap Diagenetik
atau biokimia
yaitu dimulai pada saat material tanaman terdeposisi, hingga lignit
terbentuk. Agen utama yang berperan dalam proses perubahan ini adalah
kadar air, tingkat oksidasi, dan gangguan biologis yang dapat
menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi material
organik serta membentuk gambut.
b.
Tahap malihan
atau geokimia,
meliputi proses perubahan dari lignit menjadi biuminus, dan akhirnya
antrasit.
Sumber
Daya Batubara di Indonesia
Potensi
sumber daya batubara di Indonesia sangat melimpah, terutama di pulau
kalimantan dan pulau sumatera. Batubara merupakan bahan bakar utama
selain solar (diesel fuel) yang digunakan dalam industri. Dari segi
ekonomis batubara jauh lebih hemat dari pada solar dengan
perbandingan sebagai berikut: solar Rp. 0,74/kilokalori sedangkan
batubara Rp. 0.09/kilokalori. Dari segi kuantitas, batubara merupakan
cadangan energi fosil terpenting di Indonesia, Jumlahnya sangat
melimpah, mencapai puluhan milyar ton. Jumlah ini cukup untuk memasak
kebutuhan energi listrik hingga ratusan tahun kedepan.
Sayangnya Indonesia tidak mungkin membakar habis batubara dan mengubahnya menjadi energi listrik karena selain mengotori lingkungan melalui polutan CO2, SO2, Nox, dan CxHx, cara ini dinilai kurang efisien dan kurang memberi nilai tambah tinggi.
Sayangnya Indonesia tidak mungkin membakar habis batubara dan mengubahnya menjadi energi listrik karena selain mengotori lingkungan melalui polutan CO2, SO2, Nox, dan CxHx, cara ini dinilai kurang efisien dan kurang memberi nilai tambah tinggi.
Gasifikasi
Batubara
Batubara
sebaiknya tidak langsung dibakar, akan lebih efisien jika dikonversi
menjadi migas sintetis, atau bahan petrokimia lain, yang bernilai
ekonomis tinggi. Cara yang dipertimbangkan dalam hal ini adalah
gasifikasi atau penyubliman batubara. Coal
Gasification
adalah sebuah proses untuk merubah batubara padat menjadi gas
batubara yang mudah terbakar (combustible gasses), setelah proses
pemurnian gas-gas ini CO (karbon monoksida), CO2 (karbon dioksida), H
(hidrogen), CH4 (metana), dan N2 (nitrogen) dapat digunakan sebagai
bahan bakar. Hanya dengan menggunakan watergas atau coal gas.
Gasifikasi secara nyata mempunyai tingkat emisi udara kotoran padat,
dan limbah terendah.
Pembersihan
Batubara
Cara
untuk membersihkan batubara dari sulfur adalah
dengan cara memecah batubara kebongkahan yang lebih kecil dan
mencucinya. Secara khusus bongkahan batubara tadi dimasukkan kedalam
tangki besar yang terisi air, maka batubara akan mengapung
kepermukaan ketika kotoran sulfur tenggelam.
Membuang
Nox dari Batubara
Ketika
udara yang mengandung nitrogen dipanaskan seperti pada nyala api
boller (3000°F – 1648°C), atom nitrogen ini terpecah menjadi
nitrogen oksida yang terkadang disebut dengan Nox. Nox juga dapat
dibentuk dari atom nitrogen yang terjebak dalam batubara.
Cara terbaik untuk mengurangi Nox adalah menghindari benukan asalnya, caranya pada saat pembakaran, batubara lebih banyak daripada udara dilubang pembakaran yang terpanas. Dibawah kondisi ini kebanyakan oksigen terkombinasi dengan bahan bakar dari pada dengan nitrogen. Camputan pembakaran kemudian dikirim keruang pembakaran yang kedua dimana terdapat proses yang mirip berulang-ulang sampai semua bahan bakar habis terbakar. Konsep ini disebut Staged Combustion karena batubara dibakar secara bertahap.
Cara terbaik untuk mengurangi Nox adalah menghindari benukan asalnya, caranya pada saat pembakaran, batubara lebih banyak daripada udara dilubang pembakaran yang terpanas. Dibawah kondisi ini kebanyakan oksigen terkombinasi dengan bahan bakar dari pada dengan nitrogen. Camputan pembakaran kemudian dikirim keruang pembakaran yang kedua dimana terdapat proses yang mirip berulang-ulang sampai semua bahan bakar habis terbakar. Konsep ini disebut Staged Combustion karena batubara dibakar secara bertahap.
DAMPAK
PENAMBANGAN BATUBARA TERHADAP LINGKUNGAN
Seperti
yang diketahui, pertambangan batubara juga telah menimbulkan dampak
kerusakan lingkungan hidup yang cukup parah, baik itu air, tanah,
udara, dan hutan.
1.
Air
Penambangan
batubara secara langsung menyebabkan pencemaran air, yaitu dari
limbah pencucian batubara tersebut dalam hal memisahkan batubara
dengan sulfur. Limbah pencucian tersebut mencemari air sungai
sehingga warna air sungai menjadi keruh, asam, dan menyebabkan
pendangkalan sungai akibat endapan pencucian batubara tersebut.
Limbah pencucian batubara setelah diteliti mengandung zat-zat yang
sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi.
Limbah tersebut mengandung belerang (b), merkuri (Hg), asam slarida
(HCn), mangan (Mn), asam sulfat (H2SO4), dan timbal (Pb). Hg dan Pb
merupakan logam berat yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada
manusia seperti kanker kulit.
2.
Tanah
Tidak
hanya air yang tercemar, tanah juga mengalami pencemaran akibat
pertambangan batubara ini, yaitu terdapatnya lubang-lubang besar yang
tidak mungkin ditutup kembali yang menyebabkan terjadinya kubangan
air dengan kandungan asam yang sangat tinggi. Air kubangan tersebut
mengadung zat kimia seperti Fe, Mn, SO4, Hg dan Pb. Fe dan Mn dalam
jumlah banyak bersifat racun bagi tanaman yang mengakibatkan tanaman
tidak dapat berkembang dengan baik. SO4 berpengaruh pada tingkat
kesuburan tanah dan PH tanah, akibat pencemaran tanah tersebut maka
tumbuhan yang ada diatasnya akan mati.
3.Udara
Penambangan
batubara menyebabkan polusi udara, hal ini diakibatkan dari
pembakaran batubara. Menghasilkan gas nitrogen oksida yang terlihat
cokelat dan juga sebagai polusi yang membentuk acid rain (hujan asam)
dan ground
level ozone,
yaitu tipe lain dari polusi yang dapat membuat kotor udara.
Selain
itu debu-debu hasil pengangkatan batubara juga sangat berbahaya bagi
kesehatan, yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit infeksi saluran
pernafasan (ISPA), dan dalam jangka panjang jika udara tersebut terus
dihirup akan menyebabkan kanker, dan kemungkinan bayi lahir cacat.
4.
Hutan
Penambangan
batubara dapat menghancurkan sumber-sumber kehidupan rakyat karena
lahan pertanian yaitu hutan dan lahan-lahan sudah dibebaskan oleh
perusahaan. Hal ini disebabkan adanya perluasan tambang sehingga
mempersempit lahan usaha masyarakat, akibat perluasan ini juga bisa
menyebabkan terjadinya banjir karena hutan di wilayah hulu yang
semestinya menjadi daerah resapan aitr telah dibabat habis. Hal ini
diperparah oleh buruknya tata drainase dan rusaknya kawan hilir
seperti hutan rawa.
5.
Laut
Pencemaran
air laut akibat penambangan batubara terjadi pada saat aktivitas
bongkar muat dan tongkang angkut batubara. Selain itu, pencemaran
juga dapat mengganggu kehidupan hutan mangrove dan biota yang ada di
sekitar laut tersebut.
USAHA
MENGURANGI DAMPAK PERTAMBANGAN
Usaha
yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak pertambangan batubara
adalah sebagai berikut :
1.
Penghentian penggunaan jalan umum untuk aktivitas angkutan batubara
mesti ada ketegasan pemerintah daerah untuk menyetop dan menindak
tegas setiap penguasaha aktivitas pertambangan ilegal yang selama ini
semakin menjamur dan penurunan terhadap dampak kerusakan lingkungan
dan sosial yang ditimbulkannya.
2.
Tidak mengeluarkan perizinan baru agar tidak menambah semrawutnya
pengelolaan sumber daya alam tambang batubara, saat ini hal yang
paling mudah dan sangat mungkin untuk dilakukan adalah dengan tidak
mengeluarkan izin baru lagi. Sehingga memudahkan untuk melakukan
monitoring terhadap pertambangan batubara yang ada.
3.
Penghentian pertambangan batubara ilegal secara total, pemerintah
harus melakukan penghentian pertambangan batubara ilegal secara tegas
tanpa padang bulu dan transparan.
4.
Penghentian bisnis yayasan dan koperasinya TNI – POLRI
5.
valuasi perizinan yang telah diberikan, dan lakukan audit lingkungan
semua usaha pertambangan batubara.
6.
Meninggikan standar kualitas pengelolaan lingkungan hidup dan
komitmen untuk kelestarian lingkungan hidup.
7.
Pelembagaan konflik untuk menyelesaikan persengketaan rakyat dengan
perusahaan pertambangan agar tercapai solusi yang memuaskan berbagai
pihak.
8.
Menyusun kebijakan strategi pengelolaan sumber daya alam tambang.
9.
Setiap perusahaan diwajibkan mereklamasi bekas-bekas penambangan dan
menjamin serta memastikan hasil reklamasi tersebut sesuai AMDAL. Dan
pihak pemerintah harus mengawasi jalannya proses reklamasi tersebut,
sehingga benar-benar yakin kalau proses reklamasi berjalan dengan
baik dan menampakkan hasil.
10.
Menggunakan alat-alat penambangan dengan berteknologi tinggi sehingga
meminimalisasi dampak lingkungan serta memperkecil angka kecelakaan
dalam pertambangan batubara tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
http://learnmine.blogspot.com/2013/05/makalah-batubara-dampak-dan-solusi.html#axzz3UVNnkYFQ
( Di download pada 15 Maret 2015 )
2.
http://id.wikipedia.org/wiki/Batu_bara
( Di download pada 15 Maret 2015 )
3.
www.zakapedia.com/2013/04/cara-pembentukan-minyak-bumi-batu-bara.html
( Di download pada 15 Maret 2015 )
No comments:
Post a Comment