Sunday, March 15, 2015

SISTEM POWER PLANT (COAL BATU BARA) (K2513016)


NAMA : DENY PRABOWO
NIM : K2513016


Komponen utama :
  1. Boiler : fungsinya untuk memasak air menjadi uap
  2. Condensor : fungsinya untuk mendinginkan atau menjadikan uap menjadi air untuk bekerja ke tahap siklus berikutnya
  3. Turbin uap : fungsinya untuk mengkonversikan tenaga uap menjadi tenaga putar melalui mekanisme sudu sudu turbin.
  4. Generator : fungsinya untuk mengubah energi putar menjadi energi listrik.
Cara kerja :
Air yang berada di hotwell mengalir menuju ke condensate pump, kemudian air di pompakan menuju ke Low Pressure Heater (LP Heater). Di LP Heater air dipanaskan pada tahap pertama untuk membantu menghangtkan/memanasakan air agar sesuai suhunya untuk tahap selanjutnya. Hotwell dan condensate pum berada di ground floor. Selanjutnya air akan mengalir ke Deaerator. Di dalam Deaerator, air mengalami pelepasan ion – ion air yang masih terkandung, di antaranya oksigen. Untuk pelepasan ion – ion tersebut membutuhkan suhu tertentu yang sebelumnya sudah dipanaskan di LP Heater. Dari deaerator air kembali ke ground floor, kemudian air di pompakan oleh boiler feed pump menuju boiler dengan tekanan tinngi. Pada saat menuju boiler air mengalir melewati High Pressure Heater (HP Heater) untuk mengalami pemanasan tingkat lanjut sehingga pada saat diboiler tidak memakan waktu yang lama untuk memasak airnya. Kemudian air masuk kedalam boiler untuk dimasak mengahasilkan uap. Pembakaran menggunakan bahan bakar batu bara. Saat proses pembakaran juga dibantu Force Draft Fan yang berfungsi mengambil udara dari luar untuk melancarkan nyala api. Dalam perjalananya ke boiler air juga di panaskan oleh air heater (pemanas udara). Setelah proses pembakaran air mulai berubah menjadi uap. Namun uap yang dihasilkan belum layak untuk memutar turbin, karena masih berupa uap jenuh (uap yang mengandung air). Kadar air ini berbahaya untuk turbin karena dengan putaran tinggi (3000 rpm) air ini dapat mengikis sudu - sudu turbin. Untuk menghilangkan kadar air tersebut, uap jenuh tersebut dikeringkan didalam superheater sehingga menghasilkan uap kering yang berfungsi untuk memutar turbin. Ketika turbin berhasil berputar maka juga akan memutar generator karena sudah dikopel dalam satu poros. Pada generator terdapat medan magnet dan lilitan sehingga apabila diputar akan menghasilkan beda potensial yang kemudian menjadi energi listrik. Energi listrik akan dikirim ke trafo untuk dirubah tegangannya kemudian disalurkan ke masyarakat oleh transmisi PLN. Uap kering yang memutar turbin tadi kemudian turun kelantai dasar dan mengalami proses kondendasi di dalam kondensor sehingga berubah kembali menjadi air. Air tersebut akan mengalir ke hotwell. Siklus tersebut terjadi berulang – ulang. Siklus PLTU ini merupakan siklus tertutup sehingga idealnya tidak memerlukan air lagi jika jumlahnya sudah mencukupi. Tapi pada kenyataannya perlu penambahan air setiap hari, ini mengindikasikan mungkin terjadi kebocoran di sambungan pipa – pipa saluran air ataupun uap didalam siklus PLTU. Untuk menjaga agar siklus tetap berjalan maka untuk menutupi kekurangan air didalam hotwell selalu dilakukan penambahan air.

GAMBAR TAMBAHAN :

Sumber :
Studi penelitian di Unhas (Universitas Hasanudin) Makassar
Baca baca blog (Alief Rakhman)




No comments:

Post a Comment