AVIF QONI'AH
K2513007
Boiler
dapat dikelompokkan menjadi beberapa tipe :
1. Fire
Tube Boiler
Air
umpan boiler ada didalam shell kemudian diubah menjadi steam oleh gas panas
yang melewati pipa didalam boiler. Kapasitas steam pada fire tube boiler
relatif kecil dan bertekanan rendah hingga sedang. Kecepatan steam fire tube
boiler bisa mencapai 12.000 kg/jam dengan tekanan hingga 18 kg/cm. Fire tube
boiler dapat menggunakan bahan bakar berupa minyak bakar, gas atau bahan bakar
padat.
2. Water
Tube Boiler
Air
umpan boiler mengalir melalui pipa masuk kedalam drum kemudian dipanaskan oleh
gas pembakar hingga menjadi steam pada daerah uap dalam drum. Boiler ini
berkapasitas steam tinggi yaitu 4.500 – 12000 kg/jam dengan tekanan tinggi.
Bahan bakar boiler ini berupa minyak dan gas.
Karakteristik
water tube boiler :
a. Forced,
induced dan balanced draft : untuk meningkatkan efisiensi pembakaran
b. Kurang
toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan air
c. Memungkinkan
tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi
3.
Paket Boiler
Jenis paket boiler 3 pass, bahan bakar minyak
Boiler
yang sudah tersedia dalam paket lengkap sehingga hanya memerlukan pipa steam,
pipa air, bahan bakar dan sambungan listrik agar dapat beroperasi.
Ciri-ciri
paket boiler :
a. Ruang
pembakaran yang kecil dan panas tinggi yang dilepas sehingga menghasilkan
penguapan yang lebih cepat.
b. Memiliki
perpindahan panas konvektif yang baik karena memiliki pipa berdiameter kecil
dalam jumlah banyak.
c. Sistem
forced atau induced draft menghasilkan efisiensi pembakaran yang baik. Sejumlah
lintasan/pass menghasilkan perpindahan panas keseluruhan yang lebih baik.
d. Tingkat
efisiensi thermisnya lebih tinggi dibandingkan boiler lainnya.
Boiler
tersebut dikelompokkan berdasarkan jumlah pass/lintasannya yaitu berapa kali
gas pembakaran melintasi boiler. Ruang pembakaran ditempatkan sebagai lintasan
pertama setelah itu satu, dua, atau tiga set pipa api. Boiler yang paling umum
dalam tipe ini adalah unit tiga pass/lintasan dengan dua set fire-tube/pipa api
dan gas buangnya keluar dari belakang boiler.
4. Boiler
Pembakaran dengan Fluidized Bed (FBC)
Kelebihan
tipe ini dibanding dengan sistem pembakaran konvensional adalah rancangan
boiler yang kompak, fleksibel terhadap bahan bakar, efisiensi pembakaran lebih
tinggi, dan berkurangnya polutan sperti Sox dan Nox. Bahan
bakar boiler ini adalah batubara, barang tolakan dari tempat pencucian pakaian,
sekam padi, bagas & limbah pertanian lainnya. Kapasitas boiler luas yaitu
antara 0.5 T/jam sampai lebih dari 100 T/jam. Bed tersebut disebut terfluidisasikan
ketika kecepatan udara mulai naik maka terbentuklah suatu keadaan dimana
partikel tersuspensi dalam aliran udara. Jika partikel pasir dalam keadaan
terfluidisasikan dipanaskan hingga ke suhu nyala batubara, dan batubara
diinjeksikan secara terus menerus ke bed, batubara akan terbakar dengan cepat
dan bed mencapai suhu yang seragam. Pembakaran dengan fluidized bed (FBC)
berlangsung pada suhu sekitar 840°C hingga 950°C.
5. Atmospheric
Fluidized Bed Combustion (AFBC)
Alat
ini hanya berupa shell boiler konvensional biasa yang ditambah dengan sebuah
fluidized bed combustor. Batubara dihancurkan menjadi ukuran 1 – 10 mm
tergantung pada tingkatan batubara dan jenis pengumpan udara ke ruang
pembakaran. Udara yang bertindak sebagai udara fluidisasi dan pembakaran adalah
udara atmosfer dan dimasukkan dengan tekanan, setelah mendapat pemanasan awal
oleh gas buang bahan bakar. Evaporatornya adalah pipa yang membawa air. Gas
hasil pembakaran melewati bagian super heater dari boiler lalu mengalir ke economizer
kemudian ke pengumpul debu dan pemanas awal udara sebelum dibuang ke atmosfir.
6. Pressurized
Fluidized Bed Combustion (PFBC) Boiler
Udara
yang dipasok oleh sebuah kompresor ke Forced Draft (FD) dibakar didalam tangki
bertekanan. Bed yang dalam digunakan untuk mengekstraksi sejumlah panas karena
laju panas yang dilepas dalam bed sebanding dengan tekanan bed. Dalam hal ini pembakaran
dan peyerapan sulfur dioksida akan lebih efisien. Pipa yang ada di bed dan di
atasnya menghasilkan steam. Turbin gas pembangkit tenaga digerakkan oleh gas
panas dari cerobong.
7. Atmospheric
Circulating Fluidized Bed Combustion Boilers (CFBC)
Pada
bagian konveksi, dinding air, pada keluaran pengangkat/ riser terjadi Pembangkitan
dan pemanasan berlebih steam. Boiler CFBC pada umumnya lebih ekonomis daripada
boiler AFBC. Semakin tinggi karakteristik tungku boiler CFBC akan memberikan
penggunaan ruang semakin baik, partikel bahan bakar lebih besar, waktu tinggal
bahan penyerap untuk pembakaran yang efisien, penangkapan SO2 yang semakin
besar, dan semakin mudah penerapan teknik pembakaran untuk pengendalian NOx
daripada pembangkit steam AFBC.
8. Stoker
Fired Boilers
Berdasarkan
metode pengumpanan bahan bakar ke tungku dan oleh jenis grate, dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
a. Spreader
stokers
Spreader stokers memanfaatkan
kombinasi pembakaran suspensi dan pembakaran grate. Metode pembakaran ini
memberikan fleksibilitas yang baik terhadap fluktuasi beban, dikarenakan
penyalaan hampir terjadi secara cepat bila laju pembakaran meningkat.
b. Chain-grate
atau traveling-grate stoker
Batu bara diumpankan ke
ujung grate bergerak. Ketika grate bergerak sepanjang tungku,
batubara terbakar sebelum jatuh pada ujung sebagai abu. Sebuah grate batubara
digunakan untuk mengendalikan kecepatan batubara yang diumpankan ke tungku
dengan mengendalikan ketebalan bed bahan bakar. Ukuran batubara harus seragam
sebab bongkahan yang besar tidak akan terbakar sempurna pada waktu mencapai
ujung grate.
9. Pulverized
Fuel Boiler
Pembakaran
berlangsung pada suhu dari 1300 - 1700 °C, tergantung pada kualitas batubara. Salah
satu sistem yang paling populer untuk pembakaran batubara halus adalah
pembakaran tangensial dengan menggunakan empat buah burner dari keempat sudut
untuk menciptakan bola api pada pusat tungku.
10. Boiler
Limbah Panas
Jika
kebutuhan steam lebih dari steam yang dihasilkan maka dapat digunakan burner
tambahan yang menggunakan bahan bakar. Steam dapat dipakai untuk memproduksi
daya listrik menggunakan generator turbin uap jika steam tidak langsung dapat
digunakan.
11. Pemanas
Fluida Termis
Pemanas
tersebut memberikan suhu konstan dengan menggunakan fluida petroleum sebagai
media perpindahan panas. Sistem pembakaran terdiri dari sebuah fixed grate
dengan susunan draft mekanis. Aliran fluida termis pada ujung pemakai
dikendalikan oleh katup pengendali yang dioperasikan secara pneumatis,
berdasarkan suhu operasi. Pemanas fluida thermis berbahan bakar batubara dengan
kisaran efisiensi panas 55% - 65%.
Keuntungan
:
a. Kehilangan
lebih minimum dibanding boiler steam karena sistem pembakarannya tertutup.
b. Operasi
steam tidak bertekanan.
c. Pengendali
sistem otomatis.
d. Karena
tidak adanya kehilangan panas yang diakibatkan oleh blowdown, pembuangan
kondensat dan flash steam maka efisiensi termis baik.
Sumber
Gambar : http://novhan-natanagara.blogspot.com
No comments:
Post a Comment