Frandhoni Utomo
Prinsip
kerja Boiler atau ketel uap itu menganut dasar dari mesin carnot yang
menggunakan rankin cyrcle. Dimana air dipompa dari penampungan luar / reservoir,
bisa sungai atau waduk yang dialirkan masuk ke economizer melalui pipa, di
dalam economizer air dipanaskan dengan kalor sisa pembakaran dari superheater
yang akan dibuang ke atmosphere melalui cerobong, jadi panas sisa pembakaran
masih dapat digunakan sebelum dibuang. Kemudian air dari economizer dialirkan
ke steam drum yang menampung air yang bercampur uap basah. Di dalam steam drum
air dipanaskan oleh burner hingga mencapai titik didih air dengan temperatur
konstan, Yang kemudian menjadi uap / steam, namun masih dalam keadaan uap basah
/ wet vapor. Steam hasil pembakaran dari steam drum dialirkan ke superheater yang
akan ditingkatkan suhunya hingga menjadi superheated
vapor , tidak cukup sampai disitu, uap dari superheater masuk ke
desuperheater yang berfungsi untuk menyesuaikan suhu sesuai dengan
karakteristik temperatur yang dapat diterima oleh turbin. Superheated vapor
memutar turbin hingga didapatkan listrik melalui putaran dinamo yang
disambungkan dengan turbin. Di dalam turbin, steam dipisahkan / separated
antara steam dengan air. Kemudian air disirkulasikan lagi ke reservoir yang
akan digunakan kembali. Nah itulah yang dimaksud dengan rankin cyrcle.
Perpindahan panas dari api (flue gas) ke air di dalam pipa-pipa boiler
terjadi secara radiasi, konveksi dan konduksi. Akibat pemanasan selain
temperatur naik hingga mendidih juga terjadi sirkulasi air secara alami, yakni
dari steam drum turun melalui down comer ke header bawah
dan naik kembali ke drum melalui pipa-pipa riser. Adanya
sirkulasi ini sangat diperlukan agar terjadi pendinginan terhadap pipa-pipa
pemanas dan mempercepat proses perpindahan panas. Kecepatan sirkulasi akan
berpengaruh terhadap produksi uap dan kenaikan tekanan serta temperaturnya.
No comments:
Post a Comment