Di
Susun Oleh :
Nama :
Indriana Yuni Astuti
NIM :
K2513029
Pembangkit
Listrik Tenaga Uap Dengan Bahan Bakar Batu Bara
Powerplant
Batu Bara
Indonesia
adalah Negara dengan kekayaan alam yang melimpah, batu bara menjadi
slah satunya. Mengingat persediaan bahan bakar minyak yang di gunakan
sebagai sumber energi terbesar semakin menipis, power
plant
menjadi salah satu alternatif energi yang berpeluang untuk di
kembangkan dan digali manfaatnya. Beberapa jenis power
plant
yang bisa digunakan diantaranya ada batu bara, nukir, dan biomass.
Pembangkit listrik tenaga uap menjadi salah satu pemanfaatan yang
menggunakan batu bara. Berikut adalah rangkaian system kerja power
plant
batu bara sebagai alternatif pembangkit listrik tenaga uap (dengan
bahan bakar batu bara).
Proses
dimulai dari pengolahan batu bara.
Pengumpan
batu bara, batu bara yang berasal dari pertambangan di salurkan
menuju coal
hopper
untuk melalui proses penghancuran pada mesin pulveizer
menjadi ukuran yang lebih kecil biasanya 5 cm tapi dibeberapa sumber
mengatakan jika penghalusan sampai sebesar beras. Penghancuran
dilakukan secara bertahap hingga titik tertentu sampai halus
(serbuk). Pada prinsipnya sama tujuan dari menghaluskan batu bara ini
bertujuan agar batu bara dapat terbakar secara sempurna (efisiensi)
di dalam tungku bakar. Proses selanjutnya adalah batu bara yang sudah
menjadi serbuk di campur dengan udara lalu di semprotkan menuju
tungku pembakaran, boiler. Batu bara yang dibakar didalam ruang bakar
akan menghasilkan panas dengan suhu tinggi yang digunakan untuk
memanaskan air didalam pipa bolier. Sisa dari pembakaran batu bara
berupa karbon dioksida (CO2), sulpur dioksida (SO2) dan Nitrogen
oksida didalam tungku nantinya akan keluar melalui Precipitator dan
stack. Sedangkan pertikel lain sisa pembakaran yang lebih berat akan
mengendap di bawah boiler.
Air
dalam pipa boiler yang dididihkan oleh pembakaran batu bara tersebut
akan menghasilkan uap bertekanan tinggi.uap akan melalui beberapa
komponen diantaranya evaporator
untuk mengubah uap air menjadi uap jenuh, superheater
untuk
menaikkan suhu uap dari jenuh menjadi uap kering, lalu desuperheater
untuk
menyesuaikan suhu uap terhadap bahan konstruksi turbin. Uap
bertekanan tinggi tersebut selanjutnya disalurkan menuju sudu-sudu
turbin. Sudu-sudu turbin yang terdorong oleh uap berteknan tinggi
akan berputar, putaran turbin akan disalurkan melalui poros menuju
generator yang pada akhirnya akan menghasilkan arus listrik.
Uap
panas yang sudah berhasil memutar turbin di teruskan menuju kondensor
untuk melalui proses pendinginan sehingga fasa berubah dari steam
menuju cair. Air hasil proses pendinginan akan disalurkan kembali
menuju pipa boiler dan akan mengalami proses pendidihan lagi,
selanjurnya juga akan mengalami siklus seprti diatas. Tapi sebelumnya
air yang mengandung lumpur akan difilter terlebih dahulu. Air yang
megandung lumpur akan di buang dari sistem. Hal ini guna merawat agar
pipa-pipa boiler tetap awet.
Selain
uap dalam bentuk sisa secara fisik siklus ini juga menghasilkan
energy panas walaupun sudah turun setelah melewati turbin. Suhu
tersebut masih dapat dimanfaatkan kembali melalui komponen yang
bernama economizer. Economizer berfungsi untuk memanfaatkan sisa
panas dari kondensator untuk dialirkan menuju tube boiler guna
memanaskan air.
No comments:
Post a Comment